Drs. Femmy Sahetapy, M.Si |
om- SD Negeri 2 Tanah Tinggi Ambon yang mewakili Provinsi Maluku di tingkat nasional untuk lomba Berceritera, hanya sampai pada babak penyisihan karena ada peserta lain yang hasilnya lebih baik.
Hal tersebut menjadi catatan bagi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Maluku dalam merekrut peserta pada tahun-tahun berikut.
Demikian penjelasan Kepala BPAD Promal Drs. Femmy Sahetapy, M.Si kepada Tribun-Maluku.com diruang kerjanya Jumat (21/11/2014).
Untuk lomba Perpustakaan Desa ditingkat nasional dan Maluku diwakili oleh Perpustakaan Dusun Hatumuli Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat SBB), untuk klster C Maluku mendapat juara Harapan 2 nasional.
Perpustakaan di Dusun Hatumuli tidak bisa mendapat rengking kareana ada catatan dari juri pusat yaitu; kurangnya peran serta Pemerintah Daerah setempat dalam memberikan bantuan kepada perpustakaan tersebut.
Peran serta Pemerintah Provinsi Maluku CQ BPAD untuk perpustakaan di Dusun Hatumuli tidak ada masalah, karena selalu memberikan pembinaan dan perhatian yang serius sehingga dapat dinilai oleh pusat untuk mewakili Maluku di tingkat nasional.
Untuk lomba Perpustakaan Sekolah yang diwakili oleh Madrasah Aliah (MA) di Pulau Geser Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), diakui Sahetapy belum bisa memperolah hasil yang baik, alasannya karena penilaian pusat dari sisi sarana prasarana seperti mobiler, buku dan tenaga masih peru dibenahi.
Walaupun demikian sekolah MA ini mempunyai komitmen untuk tahun-tahun berikut, sarana yang menjadi catatan itu akan diperhatikan dan tentu menjadi tanggung jawab Pemda setempat dan Kementerian Agama baik Provinsi maupun Kabupaten SBT.
Menurut Sahetapy, dari semua hasil ini baik lomba Berceritera, Perpustakaan Sekolah maupun Perpustakaan Desa, tentu menjadi tolak ukur BPAD Provinsi Maluku dalam memberikan penilaian di tahun 2015 nanti, sehingga harus diusulkan sekolah maupun desa yang mempunyai standar lebih.
Diakuinya, berdasarkan penilaian juri pusat untuk perpustakan sekolah maka hal ini tentu menambah beban kerja, namun karena sudah ada standar nasional perpustakaan sekolah maka akan menjadi bagian dari BPAD Maluku untuk mendorong perpustakaan-perpustakaan sekolah untuk harus sesuai dengan standar nasional.
Tentu hal tersebut dibutuhkan peran serta dari Pemda dan Dinas Pendidikan setempat,”harapnya.(TM02)