Stevanus Tiwery, SH. S.Pd |
AMBON Tribun-Maluku.com- Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku menggelar kegiatan Lawatan Sejarah Daerah Maluku, yang pembukaannya berlangsung di Aula Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Wailela Rumah Tiga Ambon, Selasa (14/3/2017) diikuti oleh 100 siswa SMA, MA, SMK Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Kota Ambon.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, Stevanus Tiwery, SH. S.Pd dalam arahannya mengatakan, selama ini format pembelajaran sejarah sering kali mengabaikan sejarah lokal kedaerahan yang semestinya sangat penting untuk di ketahui oleh generasi muda.
Program Lawatan Sejarah Maluku ini mengusung Tema : Menelusuri Objek Sejarah Dalam Rangka Membangun Karakter Generasi Muda, yang mana merupakan metode belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan, serta bersentuhan langsung dengan objek sejarah tersebut.
Dikatakan, 100 siswa ini akan mengunjungi objek wisata seperti Museum Negeri Siwalima, Pelabuhan Hitu, Lokasi pengibaran bendera Merah Putih pertama di Hitumesing, Benteng Amsterdam, Gereja Tua Imanuel di Hila, Masjid Wakauwe dan Benteng Hamet di Negeri Lima.
“Ini merupakan kesempatan bagi para siswa yang terlibat dalam mengunjungi objek-objek wisata dan diharapkan harus aktif, dengan mendalami berbagai informasi terkait dengan sejarah dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat tersebut,”harapnya.
Lawatan Sejarah ini berlangsung selama tiga hari dan merupakan kegiatan unggulan, sehingga kita dapat memperkuat serta menanamkan ingatan kolektif sejarah masa lampau bagi generasi muda kita.
Tujuannya adalah bagaimana memperkenalkan cara dan model baru belajar sejarah, karena selama ini siswa menghafal peristiwa kapan dan dimana sehingga menjadi satu mata pelajaran yang membosankan.
“Untuk itu ditemukan metode baru dengan membawa para siswa ke tempat peristiwa sejarah agar mereka mengenal banyak tempat-tempat bersejarah di Ambon, dan apabila sudah mengenal maka pasti mencintai situs-situs sejarah tersebut,”ucapnya.(TM04)