Ambon, Tribun Maluku. Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Maluku pada tanggal 27 November Tahun 2024 kemaren, ada oknom-oknom di jajaran PT. Bank Maluku-Malut terlibat dalam politik praktis dan itu harus di singkirkan atau di ganti.
Jajaran PT. Bank Maluku-Malut yang sekarang ini menduduki jabatan strategis pada Bank Daerah ini adalah orang-orang yang di angkat oleh mantan Gubernur Maluku yang tumbang, Murad Ismail.
Para oknum-oknum yang punya kedekatan dengan mantan bos mereka (Murad Ismail, Red) ini, saat Pilkada kemarin di duga mereka terlibat dalam politik praktis, di mana menggerakan orang untuk mendukung Murad Ismail.
“Yang tidak netral-netral kemarin itu di bersihkan saja,” ujar Ketua DPRD Maluku Benhur George Watubun pada wartawan di Ambon, Sabtu malam (30/11/2024) setelah Paripurna penyampaian akhir Fraksi terhadap Pengesahan Ramperda APBD Provinsi Maluku tahun 2025.
Di tanya soal ketidak netralan jajaran PT. Bank Maluku-Malut saat Pilkada apa perlu di ganti ? Dia katakan, soal pergantian di Jajaran PT. Bank Maluku-Malut, itu urusan Gubernur Maluku yang baru. Mau ganti itu urusan Gubernur yang baru kalau tidak ganti juga urusan Gubernur.
Di tegaskan, pergantian jajaran PT. Bank Maluku-Malut bukan urusan DPRD Maluku, tapi kalau yang tidak netral-netral kemarin itu harus di bersihkan,” tutup Politisi PDI Perjuangan itu.