AMBON – Bencana banjir dan longsor yang belum lama ini melanda Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), menyisahkan banyak masalah, terutama masalah pendidikan, karena sampai sekarang ini sarana pendidikan seperti SD Inpres Nasiri di kecamatan Huamual belakang masih belum tersentuh oleh bantuan.
Terlambatnya bantuan untuk penanganan sarana pendidikan di daerah tersebut, sangat berdampak terhadap mutu pendidikan masyarakat.
Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB), La Ode Husni kepada pers, Kamis (30/8) di Ambon mengatakan, Pemkab tidak sedikitpun berencana untuk mengabaikan masalah pendidikan di kecamatan Huamual belakang.
Menurutnya, pemkab paska bencana 1 Agustus lalu telah mepersiapkan seluruh bantuan bagi korban bencana, dan bantuan tersebut telah diupayakan untuk disalurkan ke wilayah-wilayah yang terkena bencana, hanya saja bantuan yang diberikan masih bersifat sementara karena bantuan jangka panjang belum dapat direalisasikan.
Dirinya mengakui, untuk masalah SD Inpres Nasiri, hingga saat ini belum terlaksana tanggap darurat, karena letak geografis dan faktor alam yang kurang memadai bagi proses penyaluran bantuan. Akan tetapi, dipastikan secepat mungkin seluruh bantuan dapat disalurkan guna memperlancar proses belajar di kecamatn Huamual belakang.
“Bantuan untuk SD Inpres Nasiri yang bersifat darurat memang sudah ada, akan tetapi proses penyalurannya sedikit mengalami kendala karena faktor cuaca, selain letak wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan moda transportasi darat,” ungkap Husni.
Husni berharap, agar masyarakat bisa mengerti situasi dan kondisi yang ada dan masyarakat diminta bersabar hingga seluruh bantuan yang dibutuhkan dapat tersalurkan
Terlambatnya bantuan untuk penanganan sarana pendidikan di daerah tersebut, sangat berdampak terhadap mutu pendidikan masyarakat.
Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB), La Ode Husni kepada pers, Kamis (30/8) di Ambon mengatakan, Pemkab tidak sedikitpun berencana untuk mengabaikan masalah pendidikan di kecamatan Huamual belakang.
Menurutnya, pemkab paska bencana 1 Agustus lalu telah mepersiapkan seluruh bantuan bagi korban bencana, dan bantuan tersebut telah diupayakan untuk disalurkan ke wilayah-wilayah yang terkena bencana, hanya saja bantuan yang diberikan masih bersifat sementara karena bantuan jangka panjang belum dapat direalisasikan.
Dirinya mengakui, untuk masalah SD Inpres Nasiri, hingga saat ini belum terlaksana tanggap darurat, karena letak geografis dan faktor alam yang kurang memadai bagi proses penyaluran bantuan. Akan tetapi, dipastikan secepat mungkin seluruh bantuan dapat disalurkan guna memperlancar proses belajar di kecamatn Huamual belakang.
“Bantuan untuk SD Inpres Nasiri yang bersifat darurat memang sudah ada, akan tetapi proses penyalurannya sedikit mengalami kendala karena faktor cuaca, selain letak wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan moda transportasi darat,” ungkap Husni.
Husni berharap, agar masyarakat bisa mengerti situasi dan kondisi yang ada dan masyarakat diminta bersabar hingga seluruh bantuan yang dibutuhkan dapat tersalurkan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT