Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku butuh anggaran sekitar Rp. 100 Milyar lebih untuk digunakan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2013 nanti.
Ketua KPU Maluku, Idrus Tatuhey kepada wartawan di Ambon, Rabu (10/10) mengatakan pengajuan anggaran ke pemerintah daerah Maluku sementara dilakukan KPU Maluku.
Tatuhey mengatakan terjadi pembengkakan anggaran Pilgub disebabkan naiknya pengusulan honorer untuk panitia pemilihan di tingkat desa hingga kabupaten. Selain itu pembengakan anggaran Pilgub juga disebabkan adanya pemekaran wilayah kecamatan dan desa di beberapa kabupaten.
Menurut Dia anggaran Pilgub tersebut dianggarkan dalam dua tahun anggaran 2012 dan 2013 dengan total lebih dari 100 Milyar Rupiah.
Sementara itu, Sekretaris KPU Maluku, Arsyad Rahawarin pada waktu yang berbeda pun mengatakan pengusulan anggaran Pilkada Maluku menuai banyak persoalan diantaranya masalah petugas pemilihan di kabupaten Buru.
“Tingginya nilai ekonomi dan biaya hidup di kabupaten Buru menyulitkan KPU menentukan honor bagi petugas Pemilihan di daerah tersebut,” jelasnya.
Menurut Dia mudahnya masyarakat mendapatkan uang dalam jumlah besar dengan pertambangan emas di pulau Buru menjadi ancaman gagalnya proses Pilgub di kabupaten Buru.
Selain itu semberawutnya data kependudukan akibat penambang emas dari luar daerah yang memperoleh KTP dengan mudah juga menjadi persoalan serius.
Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Maluku direncanakan akan berlangsung 11 Juli 2013 nanti