Seseorang yang punya riwayat sakit jantung memang tidak bisa sembarangan melakukan aktivitas fisik. Di sisi lain, olahraga secara teratur juga dibutuhkan untuk memelihara atau bahkan memperbaiki kondisi jantungnya. Bagaimana caranya?
American Council on Exercise baru-baru ini menyatakan bahwa penderita sakit jantung boleh tetap berolahraga. Syarat utamanya adalah, harus mendapat persetujuan dari dokter yang menanganinya dan harus patuh pada petunjuk-petunjuk keamanan yang diberikan.
Menurut badan tersebut, olahraga untuk pasien sakit jantung juga wajib diawali dengan pemanasan selama 5 menit dan diakhiri dengan pendinginan yang juga berlangsung selama 5 menit. Langkah ini akan meminimalkan risiko kekurangan oksigen yang bisa membahayakan jantung.
Soal intensitas, para pakar menyarankan untuk tidak terlalu berat agar tidak membuat penyakit di jantungnya kambuh. Moderat atau sedang-sedang saja lebih disarankan, misalnya jalan cepat selama 30 menit sekurang-kurangnya 4 kali dalam sepekan.
Penting juga untuk dilakukan adalah mengamati atau memonitor denyut jantung selama berolahraga. Masing-masing harus tahu kisaran denyut jantung yang aman, yang ditentukan melalui serangkaian tes termasuk treadmill di bawah pengawasan dokter.
Segera hubungi dokter atau instruktur olahraga jika mengalami tanda-tanda yang tidak normal pada tubuh. Tanda-tanda yang dimaksud antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari detik.com, Senin (25/2/2013).
– Nyeri dada
– Kelelahan yang ekstrem
– Asam lambung naik
– Ngos-ngosan parah
– Nyeri leher atau telinga
– Infeksi saluran napas atas
– Pusing dan jantung berdebar-debar
– Sait kepala parah.
Jika mendapat resep nitrogliserin, pastikan selalu dibawa saat berolahraga. Pastikan pula, fasilitas olahraga yang dipakai telah dilengkapi dengan perlengkapan darurat untuk pertolongan pada pasien serangan jantung.