Drs. John Joltuwo |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Ada beberapa icon pariwisata di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) seperti wisata baharai yaitu lautan yang cukup luas sehingga menjadi prioritas dan wisata alam yaitu danau tifu di Pulau Wetar, disamping wisata alam lainnya.
Demikian keterangan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten MBD Drs. John Joltuwo kepada wartawan di sela-sela kegiatan Rakor SKPD Kebudayaan dan Pariwisata se- Provinsi Maluku di hotel Elisabeth Ambon (07/03).
Menurut Joltuwo, wisata Bahari menjadi prioritas karena daerah itu mempunyai pantai yang indah serta lautan yang luas, serta karakteristik daerah yang menarik sehingga bisa dijual ke Manca Negara. Dikatakan, yang menjadi kendala bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten yang berjulukan Kalwedo itu adalah ; transportasi udarah seperti lapangan terbang di Kisar, Moa dan Tepa kalau sudah bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka mungkin saja akses wisatawan yang masuk ke MBD pasti meningkat. Kendala lain seperti tansrportasi laut yang sebagian besar dilayani oleh kapal Perintis yang layak untuk mengangkut hasil-hasil pertanian,peternakan dan barang-barang serta 3 buah kapal PELNI seperti KM. Pangrango, KM Sabuk Nusantara 31 dan KM. Sabuk Nusantara 34.
Menurutnya, jika sarana-sarana tansportasi di atas beroperasi secara maksimal maka wisatawan yang akan masuk ke daerah itu pasti maksimal. Selain itu ada kendala akomodasi yang tersebar seperti home stay di Pulau Babar dan Pulau Kisar sedangkan di Pulau Moa sebagai pusat Ibukota Kabupaten MBD belum ada.
Diakuinya, setiap tahun ada wisatawan yang masuk di daerah itu baik wisatawan Manca Negara yaitu dari Darwin, AS, Rusia dan Israel yang menggunakan kapal Oryen dari Darwin yang berkunjung setiap tahun maupun wisatawan Domestik.
Dalam mengatasi kendala-kendala yang ada kata Joltuwo, pihaknya selalu bekerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk mengatasi masalah transportasi, Pemda setempat siap untuk membangun akomosasi, serta promosi keluar sehingga menarik investor Pariwisata.(02TM)