Bustaman Ohorella, |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Pembangunan gedung pasar di Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ada banyak hal yang dihadapi seperti soal transportasi yang kurang, alat komunikasi belum dan material yang sebagian besar mendukung pelaksanaan pembangunan pasar tersebut didatangkan dari luar, sehingga sangat mempengaruhi kelancaran pembangunan pasar tersebut.
Demikian penjelasan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Bustaman Ohorella, SE kepada T-M.Com diruang kerjanya (18/03).
Menurutnya, Pembangunan Pasar Tiakur Kabupaten MBD Tetap Akan Selesai
AMBON Tribun-Maluku.Com, Pembangunan gedung pasar di Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ada banyak hal yang dihadapi seperti soal transportasi yang kurang, alat komunikasi belum dan material yang sebagian besar mendukung pelaksanaan pembangunan pasar tersebut didatangkan dari luar, sehingga sangat mempengaruhi kelancaran pembangunan pasar tersebut.
Demikian penjelasan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Bustaman Ohorella, SE kepada T-M.Com diruang kerjanya (18/03).
Menurut Ohorella, pembangunan gedung pasar di Tiakur tahun 2012 lalu pagunya mencapai Rp. 5 milyar bersumber dari dana APBN dan progresnya sampai dengan bulan Desember 2012 baru mencapai 30 persen, serta realisasi keuangannya baru 20 persen sebagai uang muka.
Dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) ditemukan bahwa perusahaan yang mengerjakan pembangunan gedung pasar tersebut tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu, maka sesuai dengan aturan yang berlaku perusahaan tersebut dilakukan pemutusan kontrak dan anggaran yang belum di pakai dikembalikan ke Negara.
Dikatakan, karena Kabupaten MBD berbatasan langsung dengan dua Negara tetangga yaitu Australia dan Timor-Timur dan supaya tidak terkesan di masyarakat dan Pemerintah Kabupaten MBD bahwa pembangunan pasar di Tiakur itu menjadi mubasir , maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku telah menyurati Kementria Perindustrian dan Perdagangan RI di Jakarta dan Sekjen berjanji dana tersebut akan dititipkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013, sehingga pasar tersebut tetap akan selesai dikerjakan.(02TM)
horella, pembangunan gedung pasar di Tiakur tahun 2012 lalu pagunya mencapai Rp. 5 milyar bersumber dari dana APBN dan progresnya sampai dengan bulan Desember 2012 baru mencapai 30 persen, serta realisasi keuangannya baru 20 persen sebagai uang muka.
Dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) ditemukan bahwa perusahaan yang mengerjakan pembangunan gedung pasar tersebut tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu, maka sesuai dengan aturan yang berlaku perusahaan tersebut dilakukan pemutusan kontrak dan anggaran yang belum di pakai dikembalikan ke Negara.
Dikatakan, karena Kabupaten MBD berbatasan langsung dengan dua Negara tetangga yaitu Australia dan Timor-Timur dan supaya tidak terkesan di masyarakat dan Pemerintah Kabupaten MBD bahwa pembangunan pasar di Tiakur itu menjadi mubasir , maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku telah menyurati Kementria Perindustrian dan Perdagangan RI di Jakarta dan Sekjen berjanji dana tersebut akan dititipkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013, sehingga pasar tersebut tetap akan selesai dikerjakan.(02TM)