Dr. Sri Ananta Widhya, M.Kes |
AMBON Tribun-Maluku.Com, RSUD Dr. M. Haulussy Ambon melakukan kerja sama dengan Komisi Trauma Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) untuk melakukan kegiatan Pelatihan Advanced Trauma Life Support (ATLS) dan kegiatan tersebut dilaksanakan di RSUD Dr. M. Haulussy (5/04).
Hadir dalam kegiatan dimaksud adalah pejabat struktural pada RSUD Dr. M. Haulussy, Course Director ATLS Dr. Poerwadi, Co Director Dr. Jecky Tuamelly dan Course Coordinator Anwar, Para Instruktur ATLS, dan peserta ATLS sebanyak 32 orang yaitu 1 orang dari Makassar dan 31 orang dari Kabupaten/Kota se Maluku yaitu tenaga medis pada Rumah Sakit dan Puskesmas.
Direktur RSUD Dr. M. Haulussy Dr. Sri Ananta Widhya, M.Kes membuka secara resmi kegiatan dimaksud dan dalam sambutannya Ananta katakan, Setiap kegiatan yang kita lakukan tentunya ada tujuan atau harapan yang ingin kita capai.
Menurut Ananta, dengan pelatihan ATLS para Dokter dalam melaksanakan tugas dapat memahami urutan prioritas pengelolaan korban trauma dan mampu dengan cepat dan tepat menentukan kebutuhan medic korban trauma serta mampu mengorganisasi tata laksana medic dasar korban trauma di Rumah Sakit maupun dilayanan kesehatan lainnya sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Usai membuka secara resmi pelatihan ATLS kepada TM.Com Ananta katakan, kegiatan pelatihan ATLS merupakan nilai tambah dari setiap Dokter yang ada di seluruh wilayah pemeriksaan kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Dikatakan, setelah mengikuti pelatihan ini mereka bisa mampu dengan cepat dan tepat, menentukan kebutuhan medic korban sehingga pasien akan mendapat jaminan untuk dapat hidup lebih besar dari pada seorang Dokter yang belum mengikuti pelatihan ini.
Menurutnya, atraksi penanganan korban kecelakaan yang ditunjukan, merupakan cara medic untuk menentukan kebutuhan penanganan pasien secara cepat dan tepat dan atraksi tersebut sebagai contoh bagi peserta pelatihan ATLS.
Setiap peserta dibebani biaya Rp. 6 juta merupakan kontribusi setiap peserta untuk membiayai semua kegiatan ini mulai dari Akomodasi, Dokter Bedah yang datang sebagai Instruktur, serta membiayai semua peralatan, bahan-bahan praktek karena akan digunakan bahan praktek seperti kambing untuk mengetahui tata laksana penanganan traumatic tersebut.
Setelah mengikuti pelatihan ATLS para peserta akan mendapat Sertifikat karena Sertifikat tersebut akan berharga sekali misalnya untuk Dokter Muslim bisa menggunakan Sertifikat yang dimiliki selain untuk kegiatan medic lainnya, juga sebagai syarat untuk menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) karena Sertifikat itu sebagai SIM,”ungkap Ananta.(02TM)