AMBON Tribun-Maluku.Com
Keberhasilan MDGs di Indonesia khususnya goal ke 5, salah satu faktor penting adalah dukungan pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang sangat ditentukan oleh tenaga pelayanan yang berkualitas di semua tingkatan, untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan KB yang berkualitas dan memuaskan bagi Klien.
Dra. Renta Rego |
Demikian sambutan Kapala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Drs. Djufri Assegaff yang dibacakan oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego pada acara, Pembukaan Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Dalam Komunuikasi Interpersonal Konseling KB bagi Provider (Bidan) se Provinsi Maluku tahun 2013 bertempat di aula BKKBN Provinsi Maluku.
Pelatihan ABPK ini merupakan salah satu media untuk meningkatkan pelayanan KIP/Konseling KB kepada Klien, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan KB.
Menurutnya, pelatihan ini sebagai Mikro Skiils yaitu melatih ketrampilan dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif serta bagaimana melakukan konseling yang baik dan benar yang dapat mendorong meningkatnya mutu pelayanan KB, sekaligus menyiapkan tenaga provider untuk mampu memberikan pelayanan KB yang efektif dan berkualitas.
Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga terdepan dituntut untuk lebih professional dalam melaksanakan pelayanan kontrasepsi secara bermutu dan berkualitas, dan sekaligus dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat.
Diakuinya, pelaksanaan program KB selama ini tidak terlepas dari peran serta dan partisipasi aktif tenaga Bidan, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keberhasilan program Kependudukan dan Keluarga Berencana pada masa mendatang.
Dikatakan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB/KR) adalah melalui pemberian informasi yang lengkap, jelas dan benar tentang cara kerja, keuntungan dan kerugian, serta kemungkinan terjadinya efek samping, komplikasi tentang penggunaan kontrasepsi.
Untuk itu Bidan sebagai pengelola teknis baik di Rumah sakit, Puskesmas atau Klinik KB harus mendalami serta menguasai kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, untuk itu pelatihan ini sangat bermanfaat baik bagi paraa provider sehingga nantinya dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diterima oleh peserta KB,”harapnya.(02TM)