Ir. Mus Tuanaya |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Dinas Pertanian Provinsi Maluku Cq. Bidang Perkebunan tahun 2013 ini mendapat bantuan dana dari APBD Provinsi Maluku untuk distribusi benih/bibit unggul perkebunan kepada masyarakat dalam bentuk distribusi bibit Pala, Cengkeh dan Kakao yang tersebar pada Kabupaten Maluku Tengah, Buru, MBD dan Kota Ambon.
Selain itu ada bantuan dari APBN untuk peremajaan Kelapa Dalam yang tersebar pada Kabupaten MTB seluas 150 Ha, Kabupaten Aru seluas 300 Ha dan Kota Tual seluas 200 Ha.
Demikian penjelasan Ir. Mus Tuanaya, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku kepada wartawan pada acara coffie morning yang dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian (30/04).
Menurut Tuanaya, Kabupaten Maluku Tengah yang mendapat bibit Pala adalah; Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat, Amahai, TNS, Saparua, Salahutu, Tehoru, Teluti, Pulau Haruku, Seram Utara, dan Seram Utara Barat; Yang mendapat bibit Cengkeh adalah; Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat, Amahai, Saparua, Nusalaut, Salahutu, Tehoru, Teluti, Pulau Haruku, Seram Utara dan Seram Utara Barat; dan Yang mendapat bibit Kakao adalah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Teluti.
Kabupaten Buru yang mendapat bibit Pala adalah Kecamatan Air Buaya dan Kecamatan Waplau. Kabupaten MBD yang mendapat bibit Pala adalah Kecamatan Damer. Kota Ambon yang mendapat bibit Pala adalah Kecamatan Leitimur Selatan dan Kota Ambon yang mendapat bibit Cengkeh adalah Kecamatan Teluk Ambon.
Kepada Tribun-Maluku.Com usai acara coffie morning Tuanaya katakan, untuk Calon Petani Calon Lahan (CPCL) menjadi kewenangan Kabupaten/Kota dan mereka yang menentukan siapa-siapa petaninya dan lahan mereka, sedangkan Distan Maluku melaksanakan apa yang sesuai dengan data mereka.
Dikatakan, bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku bukan untuk orang- perorang, namun untuk kelompok dan satu kelompok tani terdiri dari 20 sampai 25 orang.
Sesuai kewenangan Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melaksanakan pembinaan terhadap Kelompok Tani yang menerima bantuan, namun Distan Provinsi dari segi frekuensi pembinaan sangat terbatas sedangkan Distan Kabupaten/Kota mengawal lebih jauh sehingga diharapkan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat tani, serta dapat meningkatkan taraf hidup dan pendapatan petani sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat petani lebih baik nanti.
Menurut Tuanaya, strategi pengembangan Perkebunan di Provinsi Maluku menggunakan beberapa pendekatan seperti; pendekatan Ekologis yaitu melihat kesesuaian komoditi tersebut dengan kondisi lokasi, pendekatan Sosial Budaya, pendekatan Ekonomi yaitu soal harga dari komoditi yang dikembangkan dan pendekatan Teknis yaitu pemeliharaan yang dilakukan dengan baik sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik pula.(02TM)