Ambon, Tribun-Maluku.com
Kurangnya Sosialisasi Peraturan Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2013 di Maluku oleh Panitia masih dijumpai hampir pada setiap sekolah, dimana masih ada pihak keamanan yang berjaga menggunakan pakaian Dinas.
Sementara menurut Andre Jamlaay, Ketua Panitia UN Provinsi Maluku dalam Jumpa Pers beberapa waktu mengatakan kalau anggota polisi yang ditempatkan pada sekolah-sekolah akan menggunakan pakaian preman, Hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu phisikologi siswa yang sementara mengerjakan soal-soal UN pada saat itu.
Hasil pantauan UN di beberapa sekolah, dijumpai beberapa anggota Polisi yang menggunakan pakaian dinas sementara melakukan pengamanan berlangsungnya UN.
Ketika ditanyakan ke beberapa anggota polisi, dari jawaban mereka tidak mengetahui untuk melakukan pengamanan haruslah menggunakan pakaian preman, hanya diperintahkan langsung oleh atasan.
Sementara pada SMK Negeri 7 sempat terjadi perdebatan antara Kepala Sekolah, Wartawan dan dua orang anggota Polsek Nusaniwe yang datang tanpa surat tugas untuk meminta daftar peserta UN pada sekolah tersebut.
Akhirnya kedua anggota tersebut meninggalkan sekolah karena sudah mengganggu pelaksanaan UN pada saat itu, karena masuk dengan memakai pakaian dinas melewati beberapa ruang UN menuju ke ruangan kepala sekolah.
Hal ini pastilah sudah mengganggu phisikologi siswa yang sementara mengerjakan soal-soal UN yang berlangsung pada saat itu, dan membuktikan kalau sosialisasi pada pihak kepolisian belumlah dilaksanakan penuh. (TM-05)