Drs. Ujir Halid, MSi |
AMBON Tribun-Maluku.Com
Program Trans Maluku dimulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2024 dan diharapkan 2024 nanti seluruh kebutuhan Trans Maluku sudah bisa tercapai.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Drs. Ujir Halid, MSi kepada wartawan di ruang kerjanya (4/04).
Menurut Halid, dengan adanya program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) maka, kemungkinan besar sebelum tahun 2024 program Trans Maluku sudah bisa terealisasi dengan baik.
Dikatakan, karena percepatan pembangunan ekonomi termasuk infrastruktur maka Provinsi Maluku masuk dalam koridor enam bersama dengan Provinsi Maluku Utara, Papua dan Papua Barat di mana ketua koridor enam adalah Menteri Perhubungan RI, sehingga tentu Trans Maluku mendapat perhatian.
Pada saat Kunjungan Kerja Menteri Perhubungan RI ke Ambon kemarin maka Dinas Perhubungan sudah mengekspose mengenai kekurangan-kekurangan dalam menunjang tercapainya Trans Maluku.
Dari sisi persiapan sarana dan prasarana, Halid katakan, Trans Maluku menghubungkan 12 gugus pulau di Maluku mulai dari Teluk Bara di Pulau Buru sebagai gugus pulau 1 sampai dengan gugus pulau 12 di Ilwaki Pulau Wetar Kabupaten MBD.
Ada keterpaduan antara jalan raya dengan jembatan penyebrangan sehingga sangat memudahkan dan memperpendek waktu perjalanan masyarakat dari gugus pulau yang satu ke gugus pulau yang lain.
Untuk kapal penyeberangan posisi saat ini sudah ada 24 unit atau 90 persen dan masih perlu ditambah 4 unit lagi, sedangkan untuk dermaga penyeberangan sudah 17 dermaga atau 56 persen sehingga perlu di bangun 16 buah dermaga lagi.
Untuk bisa memenuhi target yang ada maka Halid optimis, tidak sampai tahun 2024 lagi semuanya sudah bisa terselesaikan dengan baik, dengan alasan adanya program MP3EI dan Provinsi Maluku berada pada koridor 6 yang diketuai oleh Menteri Perhubungan RI.
Ditambahkan, tahun 2013 ini ada lanjutan pembangunan dermaga penyeberangan seperti di Waai, Amahei, dan lain-lain; pembangunan lapangan terbang Ibra di Maluku Tenggara, Lapangan Terbang Namniwel di Buru dan lain-lain, serta pembangunan kapal perintis dan kapal penyeberangan.(02TM)