AMBON Tribun-Maluku.Com, Pekerjaan Sisa Anggaran Lanjutan (SAL) untuk pulau Seram agak sedikit terlambat disebabkan karena ada berbagai hal seperti; terjadi konflik internal anatar masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap kelambatan pekerjaan hingga 2 bulan, dan pada saat SAL turun tahun 2012 terjadi bencana alam (banjir) sehingga ada akses-akses yang terputus dan akses yang terputus itu harus disambung kembali baru pekerjaan SAL bisa berjalan.
Demikian keterangan Ir. Jefry Wattimury, MT Satker Pulau Seram Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Maluku dan Maluku Utara kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin.
Menurut Wattimuri, ada tiga sungai yang menjadi hambatan sehingga pekerjaan SAL terganggu dan sebagaian besar sudah ditangani sedangkan hanya beberapa bagian saja yang masih dalam tahap penyelesaian.
Terkait dengan PT. Nugroho untuk paket Kairatu – Simpang Eti dan Simpang Eti – Piru pekerjaannya juga terkendala, namun sebagai Satker yang bertanggungjawab penuh Wattimuri telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor untuk mencari solusi penyelesaian pekerjaan.
Untuk itu dirinya optimis dalam waktu dekat pekerjaan-pekerjaan tersebut sudah bisa diselesaikan dengan baik (tuntas) dengan melakukan pekerjaan over time atau penambahan waktu kerja malam (lembur) sampai jam 10 malam, serta upaya-upaya percepatan yang lain seperti disarankan kepada pihak kontraktor untuk penambahan armada dilapangan.
Dikatakan, semuanya sudah dilakukan oleh pihak kontraktor sehingga Wattimuri optimis dalam waktu dekat pekerjaan dilapangan bisa diselesaikan dengan baik karena sebagian besar pekerjaan sudah selesai, terutama untuk pekerjan-pekerjaan yang berbutir (agregat) serta kondisi AMP yang menunjang sehingga penyerapan dana SAL pasti terserap seluruhnya.
Ketika disinggung soal pekerjaan di desa Aboru Kecamatan pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah Wattimuri katakan, kondisi masalah sosial di desa Aboru sangat tinggi yaitu ada beberapa kubu yang saling bertolak belakang (pro-konta) sehingga perkembangan pekerjaan di sana sangat tergantung dari stabilitas di desa Aboru.
Untuk itu dirinya sudah mengarahkan pihak kontraktor agar bisa merangkul semua orang yang ada disana agar jangan terjadi kesenjangan.
Dikatakan, dari 3 paket yang ada 1 paket sudah selesai yaitu pekerjaan jembatan Wai Tiwa, sementara jembatan Wai Ira sedang dalam persiapan pengecoran lantai dengan gelagar dan untuk pekerjaan jalan dari target 7 Km seluruhnya sudah kelas A berarti sudah siap hot miks.
Wattimury optimis, dalam bulan April ini pekerjaan dana SAL di desa Aboru juga sudah bisa selesai dengan baik.(02TM)