Ambon, Tribun-Maluku.Com : Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu melantik dan mengambil sumpah sumpah 60 pejabat eselon yang terdiri dari 2 orang eselon IIA, 23 orang, eselon IIIA dan 35 orang eselon IVA lingkup pemerintah provinsi provinsi Maluku, yang berlangsung dilantai 7 kantor gubernur Maluku (21/5).
Dalam arahannya Gubernur mengatakan, sesuai SK Gubernur Maluku nomor: 151, 152 dan 153 tanggal 21 Mei 2013, dirinya melantik dan mengambil sumpah 60 pejabat eselon IIA,IIIA,dan IVA. Dijelaskan dalam pelantikan ini pasti muncul berbagai tanggapan atau pertanyaan dan dugaan, yang mempertanyakan apa maksud semua itu ada yang mengatakan pelantikan ini bernuansa politik,ataupun ada yang mengatakan suka tidak suka, yang dikaitkan dengan kondisi terkini pemilukada gubernur dan wagub provinsi Maluku, periode 2013-2018.
Dijelaskan, pelantikan pejabat eselon IIA,IIIA dan IVA dilingkungan pemerintah provinsi Maluku ini semata-mata karena kebutuhan yaitu masih terdapat beberapa jabatan struktural yang belum terisi personilnya serta beberapa pejabat yang sudah diangkat namun belum dilantik atau ditabiskan seperti yang baru pergi. Parameter utama yang dibentangkan dalam menentukan jabatan, bagi setiap PNS, sebagai salah satu calon dilakukan melalui pertimbangan kapasitas,kompetensi,integritas, loyal,moralitas, pendidikan. Sedangkan Kepada seluruh pejabat yang baru dilantik,tabiskan pada bulan Mei 2013 ini.
Menurut Ralahalu, promosi serta mutasi jabatan merupakan hal yang biasa, tetapi bukan kegiatan rutinitas setiap tahunnya ,promosi dan mutasi jabatan adalah satu kebutuhan atau bagian dari proses pembinaan karier lingkup PNS. Olehnya terdapat jabatan lowong karena ada yang pension, atau dimutasi ketempat lain sehingga pada kesempatan ini harus diisi dengan pejabat baru sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dikemukakan pula, mutasi jabatan sudah melalui prosedur dan penilaian seobjektif mungkin dari badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan serta tidak mendapat intervensi dari pihak manapun dan terbebas dari pengaruh kolusi, korupsi dan nepotisme.
Dengan begitu keputusan promosi dan mutasi harus diterima para pejabat dengan lapang dada serta rasa syukur jika jabatan tersebut tidak berkenan jangan langsung dilepas tetapi diambil hikmahnya tetapkan niat dan siap bekerja serta dalam waktu singkat mempelajari dan memahami tugas dan tanggung jawab yang diemban dengan kesungguhan, tandas Gubernur.(TM04)
