Antrian untuk mendapakan air bersih di Tiakur |
Tiakur, Tribun-Maluku.com : Pasca peralihan penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dari Wonreli ke Tiakur pada tanggal 26 Nopember 2012 lalu, kini menimbulkan sejumlah permasalahan sosial baru.
Hal ini terlihat pada tidak tersedianya sarana dan prasarana vital seperti air bersih yang memadai sehingga menimbulkan ketidaknyamanan para pegawai negeri sipil (PNS) ketika bekerja dan beraktifitas
Menurut salah satu sumber di internal Pemda MBD yang enggan disebutkan namanya mengatakan Sejak pindah, PNS yang ada seperti orang kelaparan yang berebutan makan. Minimnya ketersediaan air bersih yang terjadi di sana, Sampai-sampai ada sebagian dari (PNS dan Honorer tidak sempat mandi saat ke kantor.
Menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak lima bulan lalu, pasca pemindahan penyelenggaraan pemerintahan dari Kisar ke Tiakur, namun tidak ada pilihan lain.
“Kami mau memilih tinggal ke Kaiwatu namun jaraknya jauh dan ongkos transport juga mahal jadi kami terpaksa memilih bertahan di Tiakur namun yang jadi kendala adalah air bersih sehingga saat aktivitas kantor sementara berjalan, kami harus bolos kerja dan pulang mengambil air di Kaiwatu”, ungkapnya
Hal ini, tandasnya, berimbasnya kepada pelayanan publik sangat besar dari sisi pelayanan kemasyarakatan namun tak ada cara lain sebab kalau tidak mengambil dan berebutan air maka tidak bisa masak dan makan.
Dia juga mengakui banyaknya pekerjaan yang menumpuk di kantor namun tidak bisa berbuat banyak karena kondisi yang merubah segalanya.
“ Ada pekerjaan yang urgen terkadang diabaikan demi seember air. Katong kalo mau bilang, banyak yang makan gaji buta sebab dalam satu bulan efektifitas perkantoran hanya 7 hingga 10 hari, dan sisanya katong tinggal di rumah saja dan menjaga waktu untuk mengantre air.”, jelasnya.
Dirinya mengharapkan adanya perhatian serius dari Pemerintah daerah dalam hal ini dinas ESDM dan Pekerjaan umum (PU) agar bisa mengupayakan ketersediaan air bersih agar para pegawai bisa bekerja dengan tenang.
Apalagi ke depan nanti ada ribuan orang yang ke Tiakur dalam rangka pemberkasan honorer dan ini sangat berbahaya dan mengancam PNS dan honorer yang ada di sana.
“Kami bisa berkelahi karena air. Sebab setiap malam terkadang kami tidak tidak tidur pulas karena memikirkan air bersih di esok hari. Jadi ini yang kami harapkan sebagai abdi Negara dan masyarakat,” tandasnya (TM04)
.