Langgur, Tribun-Maluku.com : Jelang Pilkada Maluku Tenggara (Malra) yang sudah semakin dekat, seluruh warga masyarakat yang ada di bumi Larvul Ngabal ini dihimbau untuk bebas menggunakan hak pilihnya, Hal ini dikatakan Bupati Kabupaten Maluku Tenggara, Ir. Andre Rentanubun kepada wartawan, saat melakukan kunjungan ke sejumlah kecamatan yang ada di Pulau Kei Kecil bersama Wakil Bupati, Drs. Yunus Serang, MSi, rombongan SKPD dan sejumlah Anggota DPRD Maluku Tenggara.
“Pilkada sudah diambang pintu, warga silahkan menggunakan hak pilihnya dengan bebas sehingga siapapun nanti yang terpilih memimpin Malra ke depan dapat membangun daerah ini untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Rentanubun yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada Malra nanti berpasangan dengan Yunus Serang.
Bupati pun mengingatkan kepada warga untuk tidak terpancing dengan isu– isu yang tidak benar karena pada akhirnya hanya akan menimbulkan pertengkaran dan perpecahan.
“Yang terpenting adalah jangan sampai ada pertengkaran karena Pilkada maupun Pileg hanya berlangsung sesaat saja tetapi ain in ain (satu untuk semua) adalah untuk selamanya,” himbaunya.
Selama ini, tambah Bupati, dirinya sangat serius memperhatikan pembangunan di berbagai bidang semenjak dipercayakan masyarakat untuk memimpin kabupaten Malra bersama Wakil Bupati, Yunus Serang .
Khususnya, pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan sampai tingkat desa-desa maupun bantuan-bantuan untuk masyarakat kecil baik petani dan nelayan.
Selain itu, pembangunan di wilayah Kei Besar pun terus digalakkan, terutama infrastruktur jalan, baik pengaspalan begitu juga jalan setapak.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat agar batuan yang sudah diberikan harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Karena, belum tentu kedepan nanti dirinya apakah akan terpilih kembali atau tidak.
Diakuinya, pemerintah daerah maupun DPRD Malra selama ini lebih memprioritaskan perhatian pada pembangunan di wilayah Kei Besar sedangkan untuk Kei Kecil baru dikerjakan sekarang khususnya infrastruktur jalan.
Alasannya, karena wilayah Kei Besar sejak Maluku tenggara terbentuk jadi kota induk hingga sekarang masih tertinggal (TM07)