Andre Jamlaay, M.Ed |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Guru-guru yang mengajar pada SMK Perikanan dan Pertanian di Provinsi Maluku rata-rata Sarjana Perikanan dan Sarjana Pertanian sehingga untuk kompetensi profesional pasti sudah dimiliki oleh mereka.
Demikian keterangan Kepala Bidang Dikmenum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Maluku Andre Jamlaay, M. Ed kepada Tribun-Maluku.Com di Ambon belum lama ini.
Menurut Jamlaay, guru-guru SMK Perikanan dan Pertanian sedang diberikan penguatan oleh Dinas Dikpora Maluku soal kurikulum yang sedang dijalani sekarang baik dari aspek praktek, maupun dari aspek teori.
Dengan dilaksanakannya penguatan tersebut diharapkan kompetensi para guru tersebut bisa meningkat, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan siswa dengan baik pula,”harapnya.
Dikatakan, lulusan SMK Perikanan dan Pertanian tidak hanya berorientasi pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, untuk itu guru harus diberikan penguatan sehingga mereka memiliki profesional yang baik, serta aspek mengajarnya yang baik.
SMK Perikanan dan Pertanian yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Maluku selain memiliki sarana dan prasarana di sekolah, juga sarana dan prasarana ketika magang saat siswa ada di kelas 2 dan bagi SMK Perikanan yang tidak mempunyai kapal, maka siswa akan melakukan magang pada perusahaan perikanan yang ada di daerah ini.
Menurutnya, out put dari SMK di Maluku tergantung pasar kerja dan pihak PLN Cabang Ambon cukup bangga karena lulusan SMK yang di terima untuk bekerja di PLN 85 sampai 90 persen adalah anak-anak Maluku dan yang lulus saat mengikuti tes sudah melebihi kuota.
Guru yang bertugas di SMK cukup berat karena harus menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan untuk bisa berkompetisi sehingga dapat di terima di pasar kerja, baik di swasta, di pemerintahan, maupun bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, untuk itu Jamlaay berharap bagi SMK yang baru di buka harus memenuhi persayaratan kompetensi yang ada.(02TM)