AMBON Tribun-Maluku.Com, Inflasi yang terjadi di Kota Ambon bulan Mei 2013 terkait dengan sayur-mayur dan jika dilihat dengan luas lahan pengembangan yang ada di sentra-sentra sayur-mayur di Kota Ambon sudah cukup seperti komoditi kangkung, bayam dan sawi, namun kondisi iklim sering mempengaruhi sehingga sumbangan komoditi sayur ini cukup kecil atau mines.
Demikian penjelasan Ir. Hans Talahatu Kepala Bidang Pertanian dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Maluku kepada Tribun-Maluku.Com diruang kerjanya.
Menurut Talahatu, sumbngan dari sektor Perikanan lebih besar dari sektor Pertanian dan ini disebabkan karena terjadi musim hujan pada beberapa minggu terakhir ini, sehingga petani tidak bisa menanam sayur karena takut jangan sampai terjadi kegagalan.
Untuk itu Dinas Pertanian Provinsi Maluku telah mendorong Dinas Pertanian Kota Ambon dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk tetap dilakukan budidaya, walaupun kondisi agroklimat yang selalu berubah-ubah.
Dikatakan, hujan akan turun di atas normal namun tidak sama dengan tahun lalu sehingga pihaknya sudah minta kepada para petani untuk melakukan budidaya dan untuk mengantisipasi curak hujan yang tinggi maka Distan Maluku tahun 2012 lalu telah memberikan bantuan berupa naungan (green house) sebanyak 34 unit dan disebarkan pada sentra-sentra produksi yang ada di Kota Ambon seperti di Waiheru, Nania, Hunuth, Telaga Kodok dan Kampong Kerajang.
Karena terbatas anggaran maka Distan Maluku baru bisa membantu petani sebanyak 34 buah green house dan diharapkan, ada kesadaran dari masyarakat tani untuk bisa membangun model green house sendiri sama dengan yang diberikan oleh Distan Maluku tersebut.
Talahatu optimis dengan bantuan green house itu petani dapat meningkatkan produksi sayur, sedangkan untuk menekan inflasi Talahatu tidak bisa menjamin karena ukuran green house yang diberikan sangat kecil.
Menurutnya, di desa Waiheru dan Nania sekarang ini masyarakat tani sudah membuat rumah-rumah naungan sebagai bentuk antisipasi bila datangnya curah hujan yang tinggi dan hal ini merupakan upaya masyarakat tani sendiri untuk berpartisipasi sehingga bias menekan angka inflasi.
Selain itu strategi dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani adalah memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani.(02TM)