Lis Labobar, ST. MT |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Sumber air bersih di Tiakor Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) adalah air permukaan dengan debit hanya 2,5 liter per detik pada saat musim kemarau dan musim hujan sekitar 5 liter per detik.
Pembangunan air bersih yang dilakukan oleh Dinas PU Provinsi Maluku tahun 2012 lalu di Tiakor saat itu jumlah penduduknya masih sedikit maka air dari sumber langsung ke reservoir, dan dengan adanya pertambahan penduduk karena Ibu Kota Kabupaten MBD sudah pindah ke Tiakor bulan November 2012 lalu maka, melalui dana APBN dan APBD akan dibangun sumur bor untuk meningkatkan kapasitas guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Demikian penjelasan PPTK Air Bersih Dinas PU Provinsi Maluku, Lis Labobar, ST. MT kepada Tribun-Maluku.Com (10/06).
Menurut Labobar, pembangunan air bersih di Tiakor tidak dilengkapi dengan bak clorinasi (pencucian) karena debitnya hanya 2,5 liter per detik dan kalau debit air rata-rata di atas 10 liter per detik baru bisa di bangun bak clorinasi.
Di Maluku untuk sumber-sumber air yang debitnya besar di bangun bak-bak sedimentasi, sehingga air sebelum masuk ke reservoir harus melalui bak sedimentasi tersebut seperti di PDAM Ambon.
Soal keluhan sebagian masyarakat di Tiakor karena kekurangan air bersih Labobar katakan, hal itu wajar-wajar saja karena Tiakor sebagai Ibu Kota Kabupaten MBD merupakan daerah baru, sehingga infrastruktur khususnya air bersih sementara ini disiapkan.
Namun demikian dirinya optimis keluhan masyarakat tersebut dapat teratasi pada waktu-waktu yang akan datang karena untuk tahun 2013 ini melalui dana APBN sebanyak 2 Milyar akan dibangun sumur bor untuk meningkatkan kapasitas debit air dan diharapkan ada shering anggaran dari APBD Kabupaten MBD untuk membangun sarana air bersih tersebut.(02TM)