Keputusan yang diturunkan oleh Walikota ini sama sekali tidak diindahkan oleh para sopir angkot, dimana mematok tarif seenaknya sehingga sempat terjadi adu mulut dengan beberapa para penumpang.
Kenaikan tarif yang ditetapkan sebesar 600 rupiah tersebut dibulatkan oleh para sopir sehingga tariff yang seharusnya 2600 rupiah menjadi 3000 rupiah dengan alasan tidak ada uang kecil, hal ini disampaikan oleh Ica loupatty salah satu warga Belakang soya kepada wartawan Selasa (25/6).
Menurutnya, tarif lama tahun-tahun lalu seharusnya sebesar 1800, karena tidak ada uang kecil dibulatkan menjadi 2000 rupiah dan kalau kenaikan 600rupiah maka seharusnya menjadi 2400 bila dibulatkan menjadi 2500, tetapi dilapangan lain, para sopir angkot tidak mengindahkan keputusan yang sudah dikeluarkan walikota yang langsung membulatkan menjadi 3000 rupiah.
Sempat terjadi adu mulut pada saat dirinya membayar 5 ribu rupiah dan dikembalikan Cuma 2000 rupiah, untuk jurusan lin v mardika, sementara untuk jurusan mardika poka yang setiap hari dibayar hanya 5 ribu rupiah, terpaksa dirinya harus merogoh dompet untuk membayar sebesar 10000 rupiah.
“Kalau satu hari saja beta harus bayar 13.000 maka dalam sebulan harus keluarkan 390.000 rupiah belum lagi uang makan, bagaimana gaji sebulan bisa mencukupi kalau cuma habis untuk membayar ongkos angkut,”tuturnya kesal.
Hal yang sama dialami oleh Ny Etje, pada waktu ke pasar sempat juga terjadi adu mulut dengan sopir angkut mangga dua karena harus membayar 3.000 rupiah karena alasan tidak ada uang kembali maka dibulatkan menjadi 3000 rupiah.
Menurutnya apabila mereka harus setiap hari dipatok 3000 rupiah dan dalam satu hari harus naik angkot 3 kali sudah berapa ongkos yang harus dikeluarkan, apalagi nantinya anak-anak sekolah, hal ini sangat memberatkan masyarakat.
Untuk itu mereka mengharapkan pemerintah kota Ambon untuk segera menertibkan para sopir angkut agar tidak seenaknya mematok tarif angkut seenaknya, karena yang menjadi susah pastinya masyarakat.
Untuk itu diharapkan agar penertiban dilakukan dan bila ditemui dilapangan ijin para sopir tersebut dicabut saja, karena bukan Cuma uang transportasi saja yang saat ini menjadi masalah tetapi nantinya juga ada kenaikan harga barang karena imbasnya kenaikan BBM.(TM-05)