“Tim Reaksi Cepat atau TRC ini yang merupakan penggerak awal kejadian bencana dan pendukung kegiatan operasional penanggulangan bencana, meliputi bantuan manajemen, teknis, peralatan dan dukungan logistik. Tim ini sudah dipersiapkan,” ungkap Farida Salampesy saat dihubungi media ini via telepon selularnya, kemarin
Dijelaskan, tugas Tim Reaksi Capat adalah menganalisa berbagai situasi di daerah bencana, serta memperoleh informasi untuk ditindaklanjuti oleh tim operasi seperti SAR, relawan, maupun regu penyelamat dan regu assessment maupun dinas/instansi yang terkait dalam penanggulangan bencana.
Selain itu juga, Tim Reaksi Cepat juga melaksanakan kaji cepat terhadap dampak bencana pada saat tanggap darurat, memperlancar koordinasi dengan seluruh sektor terkait dalam penanggulangan bencana. Sehingga tim ini dianggap sangat siap dalam penanganan bencana selian tim yang lain yang telah terbentuk.
“Kajian dan pelaporan situasi darurat harus selalu di mutakhirkan setiap saat, sesuai kondisi perkembangan lokasi kejadian secara harian. Dan kemapuan anggota TRC ini tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan TRC dan relawan sangat dibutuhkan di lokasi bencana dalam waktu tertentu, dalam rangka mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, serta memberikan saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana dengan tugas tambahan membantu BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota untuk mengkoordinasikan sektor yang terkait dalam penanganan darurat bencana.
“Atas dasar itulah, kami siapkan TRC ini untuk penanganan Natdam wai Ela. Namun semuanya itu kita selalu koordinasi dengan danrem selaku penangung jawab disana,” singkatnya. (TM-06)
