Sonny Pongoh |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Garuda Indonesia dari dulu harganya tetap, baik masa picsisen atau penuh maupun pada saat low dan harga terendah untuk tujuan Ambon-Makassar 607 ribu rupiah, Ambon-Jakarta satu juta 355 ribu rupiah.
Demikian keterangan General Manager PT Garuda Indonesia Cabang Ambon Sonny Pongoh kepada wartawan diruang kerjanya (8/07).
Menurut Pongoh, biasanya untuk kelas yang rendah atau promo pada saat penuh sudah habis terjual, namun pihak Garuda Indonesia tetap buka dan terkadang masyarakat salah kapra ketika melihat airline sudah satu juta setengah maka pasti pikirannya Garuda sudah mahal padahal belum tentu.
Harga tiket pada Garuda harusnya tidak lebih mahal karena sistemnya full service airline yaitu servisnya beda dan kalau menurut aturan dari Depertemen Perhubungan ada batas Loco Scerir (LCC) yang bukan full service.
Dikatakan, menjelang bulan suci Ramadhan sampai Lebaran harga tiket pada Garuda Indonesia masih normal seperti dulu dan harga bisa berubah namun bukan pihak Garuda yang sengaja untuk menaikkan tetapi tergantung pada buka-tutup satclass ekonomi.
Pongoh minta masyarakat calon penumpang Garuda Indonesia untuk selalu mengecek perkembangan harga tiket dan kalau penuh, bisa buking cadangan karena ada perubahan beberapa waktu kemudian.
Menurutnya, selama masa liburan terjadi peningkatan sekitar 10 persen dari biasanya yaitu 85 persen untuk itu sebaiknya kalau calon penumpang mau lebaran harus buking tiket jauh-jauh hari karena, Garuda Indonesia bisa buking sampai 11 bulan kedepan dengan harga murah sedangkan airline lain tidak bisa.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat bulan Puasa dan menjelang Lebaran, Garuda Indonesia akan menggunakan cadangan dan jika cadangannya sampai 70 persen maka akan dibuka ektraflet,”ucapnya.(02TM)