Drs. Djufry Assegaff |
AMBON Tribun-Maluku.Com, BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku melaksanakan acara Syukuran Hari Keluaarga Nasional Ke-20 tahun 2013 tingkat Provinsi Maluku di aula BKKBN Provinsi Maluku (5/07).
Ketua Panitia Fredy Kastanya, SE dalam laporannya mengatakan, dasar dari kegiatan ini adalah Surat Plt Kepala BKKBN No : 1027/KS.302/F4/2013, Perihal Peringatan Hari Keluarga XX tahun 2013, dan Surat Keputusan Kepala Perwakilan N0 : 65/KS.201/J4/2013 tentang Pembentukan Panitia Peringatan Hari Keluarga XX Provinsi Maluku tahun 2013.
Tujuan umum kegiatan ini adalah: Untuk meningkatkan komitmen politis pemerintah, legislatif dan yudikatif baik di tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan dan KB untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dan berkualitas.
Sedangkan tujuan khusus adalah: Untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung program kependudukan dan KB nasional di wilayah masing-masing sesuai tugas dan fungsinya, Meningkatkan peran KELUARGA melalui pelaksanaan delapan fungsi keluarga sebagai dasar ketahanan keluarga yang tangguh.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Drs. Djufry Assegaff dalam sambutannya mengatakan, peringatan hari keluarga merupakan momentum strategis yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh keluarga-keluarga Indonesia untuk meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Menurut Assegaff, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, yang memiliki keuletan dan ketangguhan dalam membangun kehidupan setiap individu.
Dari hasil analisa, membangun atau membentuk generasi masa depan yang berkualitas harus dimulai dengan mengkondisikan 3 lingkungan strategis yaitu; sekolah, masyarakat dan keluarga, karena keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal setiap individu.
Keluarga melalui 8 fungsinya yaitu; fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi serta fungsi lingkungan merupakan wahana persemaian nilai-nilai budaya bangsa dan norma agama yang sangat efektif.
Dikatakan, melalui momentum hari keluarga hendaknya dapat menyadarkan seluruh komponen bangsa akan arti pentingnya keluarga sebagai wahana utama dan pertama dalam membentuk kepribadian, watak dan nilai-nilai etika yang sangat ditentukan oleh peran keluarga dalam membina ketahanan anggota keluarga dan apabila keluarga kuat, masyarakat kuat dan selanjutnya bangsa dan negara juga menjadi kuat.
Hasil Servey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 di Maluku, Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Rata-rata seorang wanita 3.2, bila dibandingkan dengan hasil SDKI 2007 sebesar 3.9 menurun 0.7 poin.
Sedangkan tingkat pemakaian kontrasepsi mengalami kenaikan dari 33.4 persen menjadi 44.5 persen naik sebesar 11.01 persen, Unmeet need mengalami penurunan dari 22.4 persen menjadi 15.4 persen, hal ini menunjukan bahwa keluarga-keluarga di Maluku sudah menyadari pentingnya program Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.(02TM)