AMBON,Tribun-Maluku.Com : Terkait dengan Penanganan Korban Bencana Alam tahun 2012 dikota Ambon simpang siur, karena sampai saat ini masih banyak korban yang seharusnya mendapatkan bantuan belum juga tertangani.
Kepada Tribun-Maluku.com, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kota Ambon, Broery Tjokro diruang kerjanya Rabu (3/7) mengatakan kalau berdasarkan SK yang dikeluarkan nama-nama korban dari Dinas Tata Kota Ambon yang mana data tersebut diambil dari RT dan RW bukanlah langsung meninjau ke tempat lokasi bencana.
Pada saat kejadian Bencana alam tersebut dirinya langsung berngkat ke pusat tanpa membawa data korban bencana alam, hal ini dikarenakan data tersebut masih disusun di Tata Kota, barulah pada jam 7 malam dikirim kepadanya dalam bentuk foto copi.
Dikatakan, saat tanggap darurat, semua instansi terlibat, tetapi yang mempunyai warga yang kena musibah adalah RT, dan camat, untuk itu haruslah berkoordinasi dengan pihaknya.
”Saya tidak salahkan camat tetapi yang mempunyai warga adalah RT dan Camat jadi kita yang harus berkoordinasi dengan mereka, bukannya kita kerja mereka tidak, kemarin kita ada minta data-data dari camat tetapi ada pula yang belum masukan data-data,”ungkapnya.
Ditambahkan kalau yang diusulkan data dari tata kota saat itu untuk rusak berat sebanyak 199, yang diterima hanyalah 160 KK, sementara untuk rusak ringan sebanyak 477, dan informasi yang didapatkan yang belum masuk ada 300 lebih yang belumlah mendapatkan bantuan.
Untuk saat ini pihaknya sudah membuka ruang bagi korban bencana alam yang belum mendapatkan bantuan untuk segera melaporkan, dan nantinya pihaknya akan turun langsung Verifikasi kelapangan untuk melihat situasi karena dana yang diturunkan terbatas. (TM-05)