Ambon, Tribun-Maluku.com : Divisi Regional Perum Bulog Maluku masih melaksanakan Operasi Pasar (OP) di Kota Ambon dengan menjual beras seharga Rp7.250 per kilogram.
“OP masih terus berjalan sepanjang belum ada pemberitahuan dari pusat untuk dihentikan,” kata Kabid Penyaluran Divre Perum Bulog Maluku Latif Malawat di Ambon, Selasa.
Dia menjelaskan kegiatan OP ini sudah berlangsung sejak pertengahan Juni 2013 menjelang awal ibadah puasa dan berlangsungsung terus hingga sekarang ini.
“Sebenarnya pelaksanaan OP yang sudah berlangsung sejak tahun 2012, sempat dihentikan sejak awal April hingga Mei 2013, sambil menunggu penetapan harga baru sesuai dengan surat yang dikirimkan kepada Gubernur Maluku untuk meminta penetapan harga OP 2013,” ujarnya.
Pelaksanaan OP ini, lanjutnya, selain untuk mengantisipasi kenaikan harga beras pedagang lainnya yang selalu bergerak naik, juga dilakukan atas permintaan Pemerintah Daerah yang mengusulkan ke Bulog Pusat.
Latif menjelaskan bahwa penetapan harga OP Bulog sebesar Rp7.250/kg sudah cukup murah, sebab berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan di pasar Ambon, harga beras antarpulau yang paling murah Rp9.000/kg, sedangkan Bulog Rp7.250 dari sebelunya Rp7.200/kg.
Karena itu, pengecer yang melakukan kerja sama dengan Bulog juga harus menjual kepada masyarakat dengan harga Rp7.250/kg sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) untuk Maluku.
Mengenai jumlah pedagang yang dipercaya Bulog untuk menjual beras OP melalui kerja saja cukup banyak dan terdapat di dua pasar tradisional baik Pasar Mardika maupun Pasar Nusaniwe, ujarnya.
Hasil pantauan di Pasar Mardika dan Nusaniwe harga beras antarpulau jenis Tawon dan Bulir Mas Rp11.000/kg, berkisar Rp9.000 hingga Rp10.000/kg.
Kemudian beras merek Tiga Saudara Rp227.000/sak (25 kg), Tiga Berlian Rp225.000/sak (25 kg) dan dan Bunga Cengkih Rp247.000/sak (25 kg). (ant/tm)