Ambon, Tribun-Maluku.com : Sebanyak 1.703 warga atau 371 KK masih menempati sejumlah lokasi pengungsian di empat kecamatan, Kota Ambon, Maluku, pascabencana alam banjir dan longsor 30 Juli, kata kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kota Ambon, Kamis (29/8).
Menurut dia, para pengungsi itu tersebar di Kecamatan Nusaniwe 111 KK atau 601 jiwa, Kecamatan Sirimau 217 KK atau 884 jiwa, Kecamatan Teluk Ambon tujuh KK dengan 25 jiwa, dan Kecamatan Leitimur Selatan 36 KK dengan 193 jiwa.
“Kami terus melakukan upaya pengamanan dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Ambon dan Provinsi Maluku untuk menyalurkan bantuan berdasarkan kebutuhan,” katanya.
Ia mengakui pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum provinsi Maluku untuk menyediakan MCK mobil kepada pengungsi Batu Gajah yang saat ini menempati halaman kantor DPD PDIP Maluku .
“Kebutuhan masyarakat yang menjadi perhatian, karena para pengungsi yang belum kembali ke rumah disebabkan rumah meraka rusak berat sehingga tidak bisa ditempati,” tandasnya.
Jumlah pengungsi tersebut, katanya, mengalami penurunan dibandingkan awal terjadinya bencana alam mencapai 2.722 KK atau 11.171 jiwa yang mengungsi di sejumlah lokasi.
“Sampai saat ini jumlah pengungsi relatif berkurang karena sebagian warga telah kembali ke rumah setelah melakukan pembersihan, tetapi masih ada warga yang mengungsi di rumah keluarga akibat tempat tinggal yang mengalami kerusakan berat,” ujarnya.
Broery menjelaskan pihaknya telah melakukan verifikasi kerugian bencana dan telah mengusulkan anggaran kerugian bencana alam 30 Juli 2013 ke pemerintah pusat sebesar Rp133 miliar.
Hasil verifikasi sebanyak 651 unit rumah dan 110 infrastruktur rusak yang tersebar di lima kecamatan di Ambon. sebanyak 651 unit rumah rusak terbagi menjadi rumah rusak ringan 352 unit, rusak sedang 81 unit dan rusak berat 218 unit.
Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi jembatan, talud jalan dan talud sungai tersebar pada 110 titik di Kota Ambon. (ant/tm)