Ambon, Tribun-Maluku.Com : Upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 68 berlangsung disetiap sekolah dan instansi pemerintah dan swasta. Untuk SMAN 13 upacara memperingati detik-detik Proklamasi RI yang ke 68,berlangsung dihalaman sekolah, bertindak selaku Pembina Upacara Kepala SMAN 13 W.Nurbati S.Hi, sedangkan yang membaca teks Proklamasi yakni Ketua Komite SMAN 13 Drs.Husein Toisuta, serta pengibaran bendera duplikat dilakukan Paskibra sekolah tersebut.
Upacara berlangsung tertib dan penuh hikmat, Kepala SMAN 13 W.Nurbati S.Hi dalam sambutannya lebih menekankan bahwa kemerdekaan yang dimiliki ini, masih harus melahirkan perjuangan baru, yakni perjuangan yang lebh sulit dan berat, jika dibandingkan dengan perjuangan-perjuangan sebelumnya, dan jika perjuangan untuk Merdeka seperti apa sudah diperjuangkan dan dipersembahkan oleh pahlawan Kusumah Bangsa, yakni perjuangan untuk mengusir kaum penjajah, namun perjuangan di alam kemerdekaan saat ini adalah perjuangan menentang serta menghilangkan penjajahan terhadap diri kita sendiri, dalam bentuk kebodohan, keterbelakangan, kelemahan keserakahan, kecongkakan, dan kemiskinan, yang secara kasat mata kadang kita tidak dapat melihat, mengetahuinya serta menyadarinya.
Karenanya itu, hanya orang yang memiliki kesadaran jati diri , komitmen yang besar dan bersungguh-sungguh berupaya sehingga dapat mengalahkan diri sendiri dan memperoleh keberhasilan, untuk membangun diri serta bersama-sama membangun masyarakat Bangsa dan Negara yang merdeka sebagaimana kata peribahasa hanya orang yang berkemauan dan bersungguh-sungguhlah yang mana dalam usahanya dapat menciptakan keinginan atau cita-cita menjadi kenyataan.
Dia juga menjelaskan upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 68 ini memiliki makna tersendiri yakni, yang mengikuti upacara selain para guru dan tata usaha sekolah, upacara ini khusus hanya diikuti siswa kelas 10 atau siswa baru sebanyak 500 orang karena mereka baru pertama kali ,sedangkan kelas 11 dan 12 tidak diikutsertakan tandas Nubati.
Diharapkan melalui moment HUT Kemerdekaan ini dapat memotivasi semangat para guru guna memantapkan model rintisan sekolah berkarakter karena karena sejak tahun 2011 sekolah ini dipercayakan sebagai model rintisan sekolah berkarakter, sehingga itu harus lebih dimantapkan lagi, kendati disana sini sekolah ini masih terdapat berbagai kekurangan infra strukturnya, misalkan pagar saja belum ada namun tidak mengurangi semangat tutur Nurbati. (TM.04).