Ambon,Tribun-Maluku.com : Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya segera merealisasi kerja sama dengan Kota Dili, Timor Leste, khususnya di bidang perdagangan dan pariwisata.
“Dalam waktu dekat delegasi Timor Leste akan berkunjung ke Tiakur, ibu kota MBD, untuk membicarakan realisasi kerja sama kota bersaudara (sister city) di bidang perdagangan dan pariwisata,” kata Bupati MBD barnabas Orno di Ambon, Selasa (3/9).
Menurutnya, kerja sama kota bersaudara yang telah dijajaki sejak 2012 antara Kementerian Luar Negeri bersama pemerintah Timor Leste, merupakan salah satu prioritas Pemkab MBD untuk ditindaklanjuti.
Barnabas Orno mengakui rencana kerja sama diawali penandatanganan surat pernyataan kerja sama (Letter Of Intent) antara pemerintah Kabupaten MBD – Timor Leste, sebenarnya telah dilakukan pada Agustus – September 2012, tetapi diundur pada April 2013, tetapi kemudian ditunda karena berdekatan dengan jadwal Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Maluku, pada 11 Juni 2013.
“Kami sedang berkoordinasi bersama Pemerintah Timor Leste untuk waktu kunjungan sekaligus penanda tanganan kerja sama tersebut,” katanya.
Kerja sama tersebut kemudian akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding-MOU) antara pemerintah kedua wilayah pada akhir 2013.
Pemkab MBD melalui kerja sama tersebut akan menjadikan Pulau Wetar dan Moa sebagai pusat sentra perdagangan bagi masyarakat kedua wilayah bertetangga, mengingat jarak tempuhnya relatif lebih dekat.
“Jarak tempuh dari Pulau Wetar atau Kisar ke Dili (Timor Leste) hanya membutuhkan waktu dua jam menggunakan kapal cepat, sehingga mempermudah jalur transportasi maupun perdagangan antarwarga MBD dengan Timor Leste. Apalagi sebagai masyarakat di Dili dengan warga Kisar memiliki pertalian hubungan saudara sejak leluhur,” katanya.
Selain itu, para pengusaha MBD maupun Timor Leste juga sering berbelanja kebutuhan di Surabaya, kemudian dijual di daerah masing-masing.
Pengusaha MBD setiap saat membeli atau mendatangkan kebutuhan pokok serta bahan bangunan dengan menggunakan kapal langsung dari Surabaya, tanpa melalui Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi.
Kabupaten MDB khususnya Pulau Kisar, selama ini juga menjadi tempat transit barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan dari Surabaya untuk diperdagangkan di empat kabupaten lainnya yakni Maluku Tenggara Barat (MTB), Kepulauan Aru, Tual dan Maluku Tenggara.
“Jadi kerja sama ini sangat strategis bagi pengembangan MBD sebagai sentra perdagangan dengan Timor Leste maupun empat kabupaten lainnya di Maluku,” ujar Barnabas Orno.
Ia berharap kerja sama antardua wilayah itu akan berdampak meningkatkan hubungan antara warga Timor Leste dengan Maluku Barat Daya, di sambing memberikan manfaat besar di bidang perdagangan dan pariwisata MBD di masa mendatang.
“Kerja sama ini pun akan berdampak besar terhadap peningkatan pengamanan wilayah teritorial Indonesia dan Timor Leste maupun Australia, mengingat wilayah MBD merupakan beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI,” katanya.(ant/tm)