Ambon, Tribun-Maluku.Com : Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon diduga sebagai penghambat prestasi dayung di Maluku padahal dayung merupakan salah satu cabang prioritas Maluku yang acap kali menyumbang medali di berbagai event nasional, terutama Pekan Olahraga Nasional.
Bukan hanya itu, atlet dayung Maluku juga acap kali menyumbang medali bagi Indonesia di pentas Sea Games maupun kejuaraan dunia dayung. Catatan lain, dari seluruh cabor unggulan Maluku, hanya dayung lah cabor yang masih gencar melakukan uji coba dan latihan paripurna bagi atlet-atletnya, baik pemula, junior maupun senior.
Mirisnya, ketika prestasi dayung Maluku lagi menunjukkan trend positif, Pemerintah Kota Ambon justru menjadi pengganjal trend dimaksud.
Kebijakan Pemkot Ambon dengan menjadikan perairan Lateri, Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, sebagai pusat diving secara tidak langsung menghambat program latihan -atlet dayung Maluku di bawah Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku.
Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Maluku mengakui kondisi ini sangat dilematis. Sebab, di satu sisi, Pengprov PODSI Maluku ingin terus menggelar latihan dan uji coba, di sisi lain, Pemkot berkeinginan meningkatkan PAD melalui sektor pariwisata. ’
’Kita hanya butuh jalan keluarnya, sebab kita juga dilematis,’’ ungkap Anos Yermias (TM-06)