Ir. Jap Tuahatu |
AMBON Tribun-Maluku.Com, Bencana tanah longsor yang terjadi di desa Hative Kecil Kota Ambon pada bulan Agustus 2013 pada saat cuaca ekstrim saat ini Dinas PU Provinsi Maluku melakukan koordinasi dengan Dinas PU Kota Ambon untuk penanganannya.
Tanah longsor yang terjadi panjangnya 50 meter serta tinggi 24 meter, dan jarak dari Gedung Gereja Imanuel Gatik Sektor Bukit Sion sekitar 3 meter sehingga harus dibuat talud.
Demikian keterangan Ir. Jap Tuahatu Kepala Bidang Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas PU Provinsi Maluku kepada Tribun-Maluku.Com diruang kerjanya (3/09).
Menurut Tuahatu, koordinasi yang dilakukan dimaksudkan agar jangan sampai terjadi tumpang tindih dalam penanganannya dan apakah Dinas PU Provinsi yang menangani atau Dinas PU Kota Ambon yang menangani karena, dari sisi kewenangan menjadi tanggung jawab Dinas PU Kota Ambon.
Saat ini Dinas PU Provinsi Maluku sudah membuat designnya, namun karena lokasi bencana (jalan) termasuk jalan kota maka pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas PU Kota Ambon untuk mencari solusi pemecahan.
Selain itu, dari hasil design perlu dikoordinasikan dengan Dinas PU Kota Ambon sehingga penanganannya apakah dibuat parmanen ataukah sementara/darurat dengan menggunakan bronjong.
Dikatakan, soal anggaran bagi penanganan bencana tanah longsor di desa Hative Kecil itu akan diusulkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional di Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku dan APBD Provinsi Maluku.
Demi kepentingan masyarakat yang berada disekitar tanah longsor tersebut maka pihaknya akan mengusahakan sehingga dalam tahun ini juga sudah bisa tertangani dengan baik,”ucapnya.(02TM)