Jajaran Polres Malteng Lakukan Simulasi |
MASOHI Tribun-Maluku.Com- Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden 9 April 2014 mendatang, jajaran Polres Kabupaten Maluku Tengah dibawah Kepemimpinan AKBP Udi Juswanto melaksanakan latihan Simulasi Penanggulangan Kontijensi Unjuk Rasa Anarkis dan simulasi ini dilaksanakan di pelataran jalan Protokol Masohi, Senin 24 Pebruari 2014.
Pelaksanaan Simulasi ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua SH dan unsur Muspida maupun masyarakat di Kota Masohi.
Kapolres Maluku Tengah Udi Juswanto dalam sambutannya mengatakan, kegiatan latihan simulasi ini dilaksanakan sebagai gambaran bahwa jajaran Polres Maluku Tengah dan Detasemen Brimob Kompi B Amahai siap mengamankan pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pilpres/Wakil Presiden di Kabupaten
ini sesuai dengan pentahapan-pentahapan yang ada.
Menurut Juswanto, pelaksanaan pengamanan ini dimulai dari tahapan kampanye, pemungutan suara dan penghitungan suara di tingkat TPS, PPK, maupun KPUD dan sampai pada penanggulangan unjuk rasa yang
anarkis dan situasi kontijensi kerusuhan massa yang akan terjadi.
Kegiatan ini memiliki nilai yang sangat penting dan strategis serta kesiap-siagaan dimana jajaran Mapolres
Malteng dan Detasemen Brimob Kompi B Amahai siap menghadapi berbagai ancaman yang akan timbul dengan konsentrasi massa yang besar pada setiap pentahapan pemilu.
Menurutnya, kegiatan simulasi ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk dapat mewujudkan keterpaduan
fungsi serta unsur lainnya dalam operasi Mantap Brata pengamanan Pemilu 2014, terwujutnya kemampuan dan ketrampilan personil di jajaran Mapolres Malteng agar mampu bertindak secara profesional pada kegiatan operasi, serta mewujutkan kesamaan persepsi dan langkah tindakan pelayanan pengamanan tahapan pemilu agar tidak ada keragu-raguan dari anggota Polres Malteng.
Diharapkan, adanya dukungan penuh dari berbagai unsur baik dari Pemerintah Daerah, semua instansi terkait maupun masyarakat yang ada di Kabupaten dengan julukan Pamahanu Nusa ini.
Simulasi penanggulangan Kontijensi Unjuk Rasa Anarkis yang di lakukan ini meliputi : Pelaksanaan Kampanye pada lokasi yang telah di tetapkan oleh KPUD, pemungutan suara dan perhitungan suara di tingkat TPS, penghitungan suara di tingkat PPK, penghitungan suara di tingkat KPUD, maupun pelaksanaan unjuk rasa yang berdampak anarkisme yang terjadi sampai pada situasi kontijensi kerusuhan massa sampai pada tindakan penyanderaan terhadap massa pendukung yang berdampak pada terjadinya tingkat
terorisme.(TM08 )