Ambon, Tribun-Maluku.com : Petugas Reskrim Polres Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) masih melakukan penyelidikan intensif kasus pencurian sebuah brankas di ruang bendahara kantor bupati setempat.
“Memang ada laporan polisi yang menyebutkan terjadinya kasus pencurian brankas di kantor bupati dan silahkan konfirmasi ke Kasat Reskrim yang sedang menanganinya,” kata Kapolres MTB, AKBP Richard Tatuh yang dihubungi dari Ambon, Selasa (5/5).
Kasus pencurian brankas yang di dalamnya terdapat uang sekitar Rp19 juta itu diduga kuat dilakukan pelaku pada Minggu, (3/5), karena semua pegawai sedang liburan.
Kasat Reskrim Polres MTB, AKP Johanes Titus Leftumun mengakui pihaknya sudah memeriksa tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, terutama anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas melakukan penjagaan saat itu.
Polisi juga telah mengambil sidik jari belasan anggota Satpol PP yang bertugas di kantor bupati serta para staf dan bendahara kantor bupati guna penyelidikan lanjutan, sebab akan disesuaikan dengan sidik jari tersangka di sekitar lokasi kejadian.
“Pencuri yang masuk dengan cara membobol pintu ruangan bendahara ini berhasil membawa kabur sebuah brankas yang sebenarnya cukup berat. Jadi, ada dugaan pelakunya lebih dari satu orang,” katanya.
Mereka masuk dengan cara merusak pintu ruang bendahara serta ruang Kabag Operasional Pemkab MTB.
“Memang ada sejumlah peralatan kantor di dalam ruangan tersebut berupa komputer dan mesin printer, laptop serta infocus tetapi yang dibawa pergi para pelaku hanyalah brankas berisi uang tunai belasan juta rupiah,” ujarnya.
Kasus pencurian brankas di Kabupaten Maluku Tenggara Barat juga terjadi pada 2013, namun para pelakunya belum terungkap.
“Kami berharap pelakunya bisa terungkap, sebab kasus pencurian di Saumlaki belakangan ini sedikit mengalami peningkatan,” katanya. (ant/tm)
