Ambon, Tribun-Maluku.com : Pedagang pakaian bekas atau yang dikenal dengan istilah cakar bongkar (cakbong), di Pasar Mardika, menyatakan sikap untuk mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon Nomor Urut 2, Paulus “Poli” Kastanya – M.A.S. “Sam” Latuconsina (PANTAS).
Dalam isi pernyataan sikap yang diterima media ini, Senin (19/12), disebutkan bahwa dukungan terhadap pasangan PANTAS, karena kedua figur pemimpin Kota Ambon lima tahun ke depan ini bukan orang baru lagi di kalangan masyarakat, terutama para pedagang di Pasar Mardika dan Pasar Batu Merah.
Diungkapan isi pernyataan sikap itu bahwa Sam Latuconsina selama ini telah berbuat dan memperjuangkan banyak hal bagi para pedagang “cakbong”, sehingga mereka masih bisa berdagang di Pasar Mardika dan Pasar Batu Merah.
Sedangkan Poli Kastanya, dinilai sebagai sosok pemimpin yang tepat untuk menjadi Wali Kota Ambon, karena merupakan orang yang selama ini selalu peduli terhadap masyarakat kecil, sesuai dengan latar belakangnya sebagai mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku.
“Pak Sam telah banyak berbuat dan memperjuangkan kami para pengusaha pakaian bekas (cakbong) dan para pengusaha-pengusaha lainnya yang berada di Pasar Mardika. Begitu pula dengan Pak Poli yang selalu memperhatikan kami selaku masyarakat kecil,” ungkap para pedagang dalam pernyataan sikap pedagang Cakbong yang diwakili Musidin.
Untuk itu, para pedagang Cakbong siap mendukung pasangan PANTAS, “Kami yakin dan percaya, mereka berdua bisa biking labe dan labe banyak lagi dari yang sudah ada untuk Ambon lebe baik ke depan,” katanya.
Terpisah Sekretaris Tim Koalisi Pemenangan PANTAS, Phil Latumaerissa berharap pernyataan sikap para “wong cilik” di Pasar Mardika ini bisa membuka mata dan hati supaya bisa melihat siapa yang selama ini berjuang bersama rakyat.
“Ini adalah surat pernyataan sikap yang diserahkan bulan lalu, tepatnya 1 November. Tidak selalu kami harus “membuktikan” atau menyombongkan diri dengan memamerkan pujian dan penghargaan yang diberikan. PANTAS lebih memilih untuk membahas program kerja ketimbang memukul dada. Ini sebabnya tidak kami publikasikan sejak awal,” tandasnya.