AMBON Tribun-Maluku.com- Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri Tahun 1439 H/2018 maka, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Maluku telah mempersiapkan sistem pembayaran tunai dan non tunai agar dapat melayani kebutuhan masyarakat.
Berbagai langkah telah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai, dengan cara mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di wilayah Provinsi Maluku.
Sebagaimana halnya siklus tahunan, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat.
Demikian Siaran Pers yang disampaikan oleh Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi kepada Pers di Ambon, Rabu (23/5/2018).
Menurut Pramasudi, KPw BI Provinsi Maluku memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) untuk masyarakat dan perbankan di Kota Ambon periode Ramadhan dan Idul Fitri 2018 sebesar Rp.880 Milyar atau meningkat sebesar 180 Milyar, dibandingkan dengan realisasi outflow periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun sebelumnya.
KPw BI Maluku telah mempersiapkan kebutuhan uang layak edar senilai RP.1,78 Triliun, terdiri dari Uang Pecahan Besar/UPB (pecahan Rp.100.000 dan Rp.50.000) sebesar Rp.1,72 Triliun dan Uang Pecahan Kecil/UPK (pecahan Rp.20.000 kebawah) sebesar Rp.55 Milyar.
“Persediaan uang ini dinilai sangat mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran 1439 H, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah perpecahan,”ucapnya.
Dalam menghadapi lonjakan transaksi, KPw BI Maluku telah bekerjasama dengan 16 Bank Umum di Kota Ambon, yang siap melayani penukaran setiap hari Senin sampai Jumat dan sepanjang dibutuhkan, KPw Maluku juga siap menambah jam layanan operasional.
Dikatakan, KPw BI Maluku juga telah mempersiapkan ketersediaan uang kartal layak edar melalui empat lokasi Kas Titipan Bank Indonesia seperti di Langgur, Namlea, Saumlak dan Fak-fak, yang juga mencakup Namrole, Kairatu dan Gemba.
Disamping itu, KPw BI Maluku juga telah melakukan kerjasama BI JANGKAU dengan BPD Maluku-Maluku Utara dalam melakukan penukaran uang layak edar kepada masyarakat di kecamatan-kecamatan yaitu di Masohi, Kobisonta, Bula dan Geser.
Untuk mengantisipasi peredaran Uang Palsu, maka KPW BI Maluku senantiasa melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan slogan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Termasuk berkoordinasi dengan pihak Perbankan dan Polda Maluku dalam hal ditemukannya uang palsu di Provinsi Maluku.
Tahun ini KPw BI Maluku berupaya untuk memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan pengusaha ritel, agar semakin sering menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), terutama uang elektronik sebagai alternatif melakukan transaksi selain dengan uang kertas dan uang logam.(TM02)