Tual, Tribun-Maluku.com : Pemerintah Kota Tual melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat merayakan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXVI Tahun 2019 dengan tema “Hari Keluarga, Hari Kita Semua’ dan slogan ‘Cinta Keluarga, Cinta Terencana,” guna mensosialisasikan kepada masyarakat tentang Harganas tersebut,
“Salah satu program keluarga berencana yang di dalamnya mencanangkan kegiatan jalan santai untuk menyongsong Harganas,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan/ Keluarga Berencana Kota Tual Bau Intang, Jumat,(28/6/2019).
Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
Dijelaskan, Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama dalam membina anak-anak.
Lebih lanjut kata dia, berdasarkan Keputusan Presiden tersebut sehingga Pemkot Tual mengelar kegiatan jalan santai guna menyongsong Harganas sebagai bentuk mendukung kebijakan pemerintah pusat.
” Kegiatan jalan santai ini sebagai dukungan tentang kebijakan pemerintah pusat dalam menyongsong Harganas, dan kegiatan ini sudah dilakukan tahun 2018 lalu,” ucapnya.
Ditambahkan, Wali kota Tual Adam Rahayaan yang didampingi Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge melepas peserta jalan santai dari halaman kantor Walikota Tual dengan rute dari Lapangan Apel kantor Walikota menuju perempatan diler Yamaha dan kembali finish di Lapangan Apel kantor Walikota dan dilanjutkan dengan senam pagi.
” Semua pihak termasuk tokoh perempuan dan masyarakat lainnya diundang agar mengetahui tentang Harganas ini,” ungkapnya.
Peringatan Harganas berdasarkan perjuangan menuju kemerdekaan mengharuskan mayoritas kepala keluarga zaman dulu meninggalkan keluarganya menuju medan perang. Berdasarkan penelusuran sejarah, Belanda secara de facto baru menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia sepenuhnya pada 22 Juni 1949.
Seminggu kemudian, tepatnya 29 Juni 1949, para pejuang baru kembali ke keluarganya masing-masing. Peristiwa inilah yang kemudian menjadi landasan bagi peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), yakni hari kembali ke keluarga.
Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara, memantapkan, dan mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan kehidupan dewasa ini.
Tujuan dari peringatan Harganas adalah meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat terhadap pentingnya keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera dalam kerangka ketahanan keluarga, dan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan 8 fungsi keluarga yang terdiri dari agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan budaya, serta lingkungan.
Kemudian dapat mewujudkan penerapan 4 pendekatan ketahanan keluarga, yakni keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan berbagi.