Ambon,Tribun Maluku.Com : Provinsi Maluku terancam kehilangan tiga medali pada cabang olah raga atletik. Dua diantara ketiga medali tersebut adalah medali emas.
Hal tersebut setelah duo Pelamonia perebut emas nomo lari 800 meter dan 1500 meter menyatakan keduanya siap hengkang dan angkat koper dari Maluku, jika ada tawaran yang lebih baik bagi masa depan kedua atlit muda Maluku itu.
Hal ini diungkapkan Wempy Pelamonia dan Yanes Pelamonia kepada wartawan Senin (12/8/2019) di Ambon.
Diungkapkan Wempy Pelamonia, dirinya yang selama ini menghuni Pelatnas di Ragunan merasa tidak permah diperhatikan baik oleh KONI Maluku maupun PASI Maluku.
“Selama ini di Pelatnas saya membawa nama Maluku. Namun Maluku sama sekali tidak memperhatikan saya. Jadi seakan akan KONI Maluku dan PASI Maluku melempar saya bagitu saja. Padahal apa yang saya perjuangkan ini demi Maluku, ” jelas Wempy.
Diakuinya selama mengikuti Pelatnas tidak satupun pengurus KONI Maluku maupun PASI Maluku menjenguknya atau menemuinya. Bahkan tidak ada kepedulian sedikitpun dari KONI Maluku dan PASI Maluku.
Dicontohkannya ketika tim Maluku mengikuti event Pra PON 2019 beberapa waktu lalu, ketidak pedulian PASI maluku dibawah kepemimpinan Richard Louhenapessy terlihat. Tim atletik Maluki tidak memiliki seragam kontingen. Bahkan untuk training atlit harus membelinya sendiri. Selain itu atlit hanya diberikan uang saku sebesar Rp. 500 ribu perorang selama mengikuti event tersebut.
“Jujur kami cemburu dengan kontingen provinsi lain yang tampil dengan seragam tim, ” ujarnya.
Ketika ditanya wartawan jika ada tawaran dan jaminan hidup yang lebih baik dari provinsi yang ditawarkan kepada mereka berdua, agar keduanya membela panji provinsi lain. Baik Wempy maupun Yanes menyatakan. Jika ada tawaran dan jaminan masa depan yang lebih baik dari provinsi lain kepada kepada mereka berdua, maka duo Pelamonia penyumbang emas bagi Maluku ini siap angkat koper dari Maluku guna membela provinsi lain.
“Jika tawaran dan jaminan masa depan yang lebih baik yang diberikan provinsi lain kepada kami berdua, maka kami akan pindah dan membela provinsi lain. Kami sebagai atlet juga butuh jaminan hidup untuk masa depan kami. Karena percuma kami berikan yang terbaik bagi provinsi ini, namun kami tidak ada jaminan masa depan, ” tegas keduanya.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, beberapa provinsi di Indonesia telah melakukan pendekatan kepada kedua andalan Maluku pada cabang atletik untuk nomor lari jarak menengah dan jarak jauh putra ini.
Beberapa provinsi yang diketahui tengah melakukan pendekatan tidak resmi kepada keduanya yakni, Papua, Papua Barat, Jawa Barat dan DKI Jakarta