Ambon,Tribun-Maluku.Com : Dampak gempa berkekuatan 6,8 Schala Richter (SR) yang mengguncang kota Ambon dan sekitarnya selain mengakibatkan korban harta benda, juga menyebabkan korban jiwa.
Dari data yang didapat media ini Kamis (26/9/2019), di Kecamatan Baguala tercatat terdapat dua korban jiwa.
Satu korban atas nama Matheis Frans warga Nania yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah galian C.
Beberapa warga Nania yang ditemui media ini dilokasi kejadian menyebutkan. Korban Matheis Frans berprofesi sebagai penambang pasir pada lokasi galian C di Nania. Saat kejadian tersebut menurut beberapa warga kampung korban bersama istrinya tengah melakukan aktivitas dilokasi galian C tersebur.
“Saat kejadian korban sedang berada di bagian atas salah satu lokasi galian C. Korban sedang menambang pasir dan saat itu ada juga istri korban, ” jelas beberapa warga Nania.
Saat terjadi gempa, korban mencoba menyelamatkan diri bersama istrinya. Namun naas korban terjatuh dan longsoran material tanah langsung menutupi tubuh korban. Sedangkan istri korban berhasil diselamatkan oleh salah seorang pengemudi truck yang mobilnya ikut tertimbun longsoran galian C. Jenazah korban Matheis Frans baru bisa di evakuasi sekitar pukul 14.00 wit.
Sementara korban lainnya yakni bayi berusia 1 tahun 2 bulan bernama Joe Gabriel Nanlohy warga Lembah Agro Desa Passo.
Dikisahkan beberapa kerabat korban, saat kejadian bayi malang tersebut sedang tidur lelap didalam ayunannya yang berada didalam kamar.
Akibat guncangan gempa, tembok kamar rumah keluarga Doddy Nanlohy ini ambruk dan menimpa bayi malang yang sedang terlelap dalam ayunan tersebut. Akibatnya bayi malang ini meninggal dunia.
Sementara itu dari data yang didapat media ini dari situs resmi BMKG Maluku, tercatat telah terjadi sekitar 60 kali gempa di kota Ambon.