Ambon, Tribun-Maluku.com : Gempa tektonik berkekuatan 3,2 SR mengguncang Kota Ambon, Maluku pada Sabtu, sekitar pukul 01:39:14 WIT, akan tetapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan Ambon, Sabtu (7/9/2019), menyebutkan Episenter gempa terletak pada koordinat 3,71 LS dan 128,14 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 km Barat Ambon, 47 km Barat Daya Kairatu Seram Bagian Barat, pada kedalaman 10 km.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kota Ambon III MMI, Di daerah tersebut, guncangan gempa bumi dirasakan oleh banyak orang.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar lokal.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan belum adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, masyarakat diminta untuk memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.
Catatan BMKG menunjukkan bahwa Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan. Maluku masuk dalam wilayah yang rentan terhadap gempa karena banyaknya tumpukan lempeng dan patahan.
Daerah-daerah rawan gempa di Maluku, di antaranya bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram, dan Buru, sedangkan, pusat patahan di antaranya berada di laut Ambon dan Seram Bagian Barat.