Ambon,Tribun-Maluku.Com : Warga yang mendiami lokasi pengungsian di belakang gedung gereja Kibaid Air Besar Passo, sangat mengharapkan bantuan dan uluram tangan pemerintah.
Pasalnya 71 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 330 orang ini sangat membutuhkan tenda dan pasokan air bersih.
Hal tersebut diungkapkan Etus Bakarbessy salah satu warga yang menempati lokasi pengungsian belakang gereja Kibaid kepada media ini Senin(30/9/2019).
Dijelaskannya, sejak peristiwa bencana gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang pulau Ambon Rabu (26/9/2019) warga yang berada di sekitar wilayah tersebut baik yg rumahnya rusak maupun yg takut akan terjadinya gempa susulan, langsung mengungsi dan mencari lokasi yang dianggap aman untuk berlindung.
“Kami belum berani kembali ke rumah karena masih takut akan gempa susulan. Jadi kami semua memutuskan tetap bertahan di lokasi ini, ” jelasnya.
Ditambahkan Bakarbessy, selama selama mendiami lokasi pengungsian di belakang gedung gereja Kibaid warga yang mengungsi belum mendapat perhatian pemerintah.
“Kami juga tahu diri bahwa pemerintah sibuk mengurus semua orang yang mengalami dampak bencana gempa tersebut. Tapi paling tidak tolonglah pemerintah juga memperhatikan kami ini, ” paparnya.
Sekarang ini lanjutnya, yang paling dibutuhkan warga pengungsi di situ adalah bantuan terpal dan air bersih. Pasalnya sejauh ini tenda tenda yang dibangun mereka hanya menggunakan bahan dan terpal seadanya. Imbasnya jika hujan datang maka mereka harus menambal bocor yang ada pada terpal tersebut.
“Kami tidak meminta banyak, kami hanya berharap pemerintah membantu kami dengan terpal dan air bersih. Kalau pun pemerintah menilai kami layak diberikan bantuan lainnya seperti sembako, kami berterima kasih untuk itu, ” ujarnya.
Sedangkan untuk bantuan kesehatan sendiri, Bakarbessy mengakui. Untuk bantuan kesehatan berupa pengobatan maupun obat obatan. Selama ini pengungsi yang berada di lokasi pengungsian belakang gedung gereja Kibaid Air Besar Passo ini, mendapat bantuan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan dan obat obatan dari petugas media pada Puskesmas Passo.
“Jadi sekali lagi tolonglah pemerintah juga ikut memperhatikan kami. Karena yg mengungsi di wilayah ini lebih banyak anak anak dan orang tua yang kondisi kesehatannya kurang baik.