Ambon, Tribun-Maluku.com : Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon kini sedang menginventarisir berbagai kerusakan pada gedung-gedung milik BLK Ambon, pasca gempa bumi berkekuatan 6,8 SR tanggal 26 September 2019.
Tingkat kerusakan pada beberapa gedung akibat gempa diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,”kata
Kepala Seksi Program dan Evaluasi, BLK Ambon, Abdul Azis, ST. M.S.P. di Ambon, Rabu (9/10/2019).
Menurut Azis, tingkat kerusakan akibat gempa dikategorikan ringan sampai berat seperti pada : Plafon Aula, Tembok Kantor, Plafon pada workshop/bengkel Las, Dinding retak pada workshop/bengkel Bangunan, Plafon dan Listrik ruangan rusak pada workshop Pariwisata.
“Kami sementara melakukan inventarisasi untuk mengetahui berapa banyak kerusakan, sampai situasi gempa menjadi normal,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi gempa maka sesuai standar operasional prosedur (SOP), bila terjadi gempa maka siswa diarahkan ke titik kumpul yang sudah ditetapkan yaitu di halaman kantor BLK.
Dikatakan, siswa yang boarding (menginap) di BLK Ambon tetap mengikuti pelatihan sesuai jadwal, dan aktifitas tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Masih tersisa 112 calon siswa boarding yang akan direkrut dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) seperti Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Direncanakan tanggal 18 Oktober 2019 akan dilakukan pembukaan pelatihan bagi 112 calon siswa boarding untuk jurusan Las, Instalasi Listrik, TIK dan Pertanian.
“Ini merupakan pelatihan tahap III (terakhir), sehingga jumlah siswa yang dilatih di BLK Ambon tahun ini sebanyak 3120 orang,” katanya.
Harapannya, para siswa tetap mengikuti pelatihan sesuai jadwal yang ditetapkan, tetapi harus waspada bila terjadi gempa dan mengikuti arahan prosedur K3 di BLK Ambon.