Masohi, Tribun-Maluku.com : SMA Negeri 1 Masohi yang mewakili Provinsi Maluku berhasil menyabet penghargaan khusus OPSI tingkat Nasional 2019 di kota Solo Provinsi Jawa Tengah sejak tanggal 14-20 Oktober tahun 2019.
Guru pembimbing Alfred Joseph Tibalilatu, S.Pd.,M.Pd. yang dihubungi dari Masohi, Minggu (20/10/2019) menjelaskan Tim Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMAN 1 Masohi yang diwakili oleh Hari Richard Pattiradjawane dan Juan Marchel Paulus mampu membawa harum nama baik Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah dalam ajang OPSI tahun 2019 di kota Solo.
Melalui hasil penelitian dengan judul “Kajian Nilai Didaktis Folklor Lisan Kapata Siwalima Sebagai Perekat Kerukunan Remaja Multietnik Di Kota Masohi”, tim OPSI SMAN 1 Masohi dinilai mampu menganalisis, mengkaji dan memaparkan hasil penelitiannya di ajang OPSI 2019 dengan baik oleh kedua peserta sebagai perwakilan provinsi Maluku.
Tibalilatu dalam keterangannya mengatakan Ajang OPSI merupakan ajang penelitian bagi peneliti muda Indonesia di seluruh tanah air termasuk di SMA Negeri 1 Masohi.
OPSI SMAN 1 Masohi yang diwakili oleh Hari Richard Pattiradjawane dan Juan Marchel Paulus dalam pemaparan hasil penelitian di nilai sangat mampu dan baik dalam memaparkan hasil penelitian tersebut.
“Materi hasil penelitian kedua peserta itu saat dipaparkan, semua dewan juri maupun peserta yang lain sangat terharu dan kagum atas materi yang disajikan tim,” cetusnya.
Tibalilatu mengakui, sebagai guru pembimbing dalam proses penelitian sampai pada menelaah dan pemaparannya, sangat kagum dan mengapresiasi kemampuan dan kecerdasan Hari Richard Pattiradjawane dan Juan Marchel Paulus.
Kedua perwakilan ini bisa memaparkannya dengan melakoni bahkan memberikan kajian-kajian baru tentang bagaimana solusi yang di hasilkan sesuai dengan fakta-fakta dalam mengadopsi “Kapata Siwalima” sebagai alat perekat kerukunan remaja di masa kini maupun masa yang akan datang.
Ditambahkannya, ajang OPSI tingkat Nasional tahun 2019 ini di fase menjadi 3 bidang penelitian yaitu bidang Matematika Sains dan Teknologi, Fisika Terapan dan Rekayasa serta bidang Ilmu Sosial Humaniora.
“Jadi ajang OPSI yang diikutsertakan oleh perwakilan SMAN 1 Masohi tersebut merupakan bidang ilmu Sosial Humaniora, dimana bidang ini menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat yang memiliki adat dan budaya terutama kabupaten Maluku Tengah yang di sebut dengan kota gotong royong atau bumi Pamahanunusa,” ungkapnya.
Selain pemaparan hasil penelitian yang menjadi penilaian, perwakilan SMAN 1 Masohi dinilai mampu dan berhasil dalam menyajikan siklus kehidupan masyarakat Maluku pada ajang pameran OPSI tahun 2019 di Solo.
Dalam pameran tersebut, jelas Tibalilatu, peserta Hari dan Juan menyajikan ciri khas masyarakat Maluku seperti pakaian adat, tifa, tahuri maupun makanan khas orang Maluku seperti sagu lempeng, bagia, sarut, dan makanan khas lainnya.
“Mereka berdua mampu mengadopsi jawaban-jawaban kepada panitia maupun pengunjung sesuai pertanyaan sehingga ada nilai tambah bagi mereka bahkan panitia dan dewan juri serta pengunjung menjadi kagum atas apa yang menjadi inspirasi mereka berdua,” cetus guru pembimbing.
Tibalilatu mengatakan bahwa SMA Negeri 1 Masohi kini sedang mengembangkan bidang penelitian yang merupakan bidang untuk menggali potensi siswa dalam belajar, berkreasi dan kreatif.
“Itu artinya bahwa ada banyak potensi dan kemampuan siswa pada SMAN 1 Masohi untuk bisa berkembang dan maju dalam berbagai ilmu dan pengetahuan pada era globalisasi saat ini,” ucapnya.