Hingar-bingar pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten Seram Bagian Timur mulai ramai dibicarakan. Dari kampung, di pusat kota hingga diskusi-diskusi rumah , wacana politik SBT terdengar seksi untuk dibicarakan.
Bahkan perihal informasi berlanjutnya Mufakat pada periode kedua oleh sebagian orang belakangan ini dapat dipatahkan dengan kehadiran Fachri – Arobi di rumah juang Gerindra dan Demokrat pada beberapa waktu lalu.
Kehadiran Fachri – Arobi yang didampingi tim dan beberapa anggota DPRD kabupaten Seram Bagian Timur dari fraksi PKS dan PDI-P itu disambut hangat ketua DPC dan panitia penjaringan bakal calon.
Keduanya datang secara langsung tanpa mengirim utusan, Fachri dan Arobi lalu mengambil formulir pendaftaran masing-masing sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Seram Bagian Timur untuk periode 2020-2025.
Pendamping FHA Itu Bernama Arobi Kelian
Jauh-jauh hari Fachri Husni Alkatiri dan Arobi Kelian menunjukkan kemesraannya menjelang pilkada Seram Bagian Timur, keduanya terlihat kian mesra.
Jauh sebelum mengikuti proses pendaftaran pencalonan pada partai-partai politik, Fachri dan Arobi sudah terlihat akrab dalam beberapa pertemuan, baik terbuka maupun tertutup.
Lebih untuk meyakinkan publik, ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera SBT dan Ketua DPC PDIP SBT ini mendatangi sekretariat partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Demokrat SBT. Kehadiran keduanya dapat mengkonfirmasi pertanyaan publik selama ini — bahwa Mukti – Fachri tak lagi MUFAKAT.
Ada yang lebih menarik ketika Fachri Husni Alkatiri berkesempatan hadir memaparkan visi-misinya di forum resmi DPW Nasdem Maluku, ia dengan terbuka menyampaikan dan menyebutkan nama Arobi Kelian sebagai pendamping wakilnya.
Kenapa Harus Arobi Kelian?
Fachri Husni Alkatiri dipastikan akan menggaet Arobi Kelian dalam pilkda Seram Bagian Timur 2020 mendatang. Keputusan dipilihnya Arobi Kelian sebagai pasangan Wakil Bupati bukan tanpa alasan.
Sudah barang tentu ketua DPD PKS SBT ini memiliki beberapa alasan yang mendasar dalam memilih pasangan calon. Selain sebagai anggota DPRD kabupaten Seram Bagian Timur tiga periode, Arobi Kelian juga menjadi ketua DPC PDI-P di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kabupaten Seram Bagian Timur dibawa kepemimpinan Mantan Aktivis HMI ini sukses dengan mendistribusikan tiga kader terbaiknya dalam menduduki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian.
Selain itu juga, PDI-P SBT berhasil mengorbitkan salah satu kadernya menjadi keterwakilan di DPRD Provinsi Maluku bersama dua Anggota legeslatif lainnya yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) yang sama.
Setidaknya ini adalah tiket bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu untuk melaju — mengambil bagian dalam perhelatan pilkada di kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa itu.
Dengan modal itu pula, tentu menjadi satu kekuatan yang besar dan magnet tersendiri bagi seorang Arobi Kelian untuk dipinang sebagai calon Wakil Bupati pada Pilkada mendatang.
FAHAM Pasangan Tepat Untuk SBT
Perpaduan dua tokoh politik di kabupaten Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri – Arobi Kelian pada Pilkada SBT 2020 mendatang dinilai sangat tepat dan layak untuk memimpin kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa.
Alasannya, pasangan dengan jargon FAHAM ini memiliki kesamaan visi-misi dalam membangun kabupaten Seram Bagian Timur lima tahun mendatang.
Bila publik disuguhkan dengan satu pertanyaan paling mendasar, kenapa harus FAHAM? Tentu ada banyak alasan yang dapat diutarakan lewat fakta sosial hari ini di kabupaten Seram Bagian Timur.
Kenapa demikian, setidaknya ada beberapa indikator penting yang dapat dilihat secara jernih oleh setiap orang dalam menilai keberhasilan dan capaian daripada proses pemerintahan hari ini.
Pertama, persoalan pembangunan yang tidak merata di beberapa daerah di kabupaten Seram Bagian Timur adalah satu fakta sosial yang tidak dapat dipungkiri, gerakan ‘Save Kilmury’ misalnya.
Kedua, Sulitnya perputaran ekonomi yang berdampak langsung pada lapisan masyarakat bawah secara berkepanjangan. Indikator ini menjadi efek domino pada kemiskinan, sehingga oleh Badan Statistik menempatkan SBT sebagai salah satu kabupaten termiskin di Maluku.
Ketiga, manajemen birokrasi yang amburadul dapat berdampak pada tata kelola pemerintahan yang terkesan stagnan dan pengambilan keputusan yang kaku.
Tak hanya itu, tentu masih terdapat banyak indikator yang dapat dijadikan sebagai alasan seorang Fachri Husni Alkatiri harus mengambil peran dari Wakil Bupati menjadi Bupati agar permasalahan-permasalahan ini dapat teratasi secara baik.
Itu sebabnya, satu ikhtiar oleh Fachri – Arobi dengan jargon FAHAM dinilai lebih tepat untuk memimpin kabupaten Seram Bagian Timur. Dengan kesamaan visi-misi dan obsesi menjadikan Seram Bagian Timur lebih baik haruslah diapresiasi dan didukung penuh.
* Penulis adalah Pengelola BKO Center
**) Opini ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi Tribun-Maluku.com