Ambon, Tribun Maluku.com : Luka menganga Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya milik Pemerintah Provinsi Maluku, mulai terobati.
Betapa tidak, pasca didirikan pada Tahun 1963 sampai 2018, perusahaan pelat merah ini terus mengalami penurunan kinerja. Banyak rintisan bisnis yang selama ini dikelola PD. Panca Karya jalan ditempat, bahkan kolaps.
“Pasca ditunjuk dengan SK Gubernur Maluku, tertanggal 22 Mei 2019 sebagai Pelaksana Tugas (Plt), saya langsung mengambil langkah cepat untuk mengatasi kemelut panjang di Panca Karyà. Inpektorat langsung melakukan audit dan juga berkoordinasi dengan BPKP dan hasilnya semua hal di Panca Karya sakit,” ujar Plt Dirut PD. Panca Karya, Rusdy Ambon, kepada awak media di Ambon, Senin (25/11/2019).
Setelah 5 bulan dipercaya mengelola PD. Panca Karya, lanjut Rusdy, Panca Karya telah melunasi hutang perusahaan sebesar Rp. 1,7 miliar. Menurut Rusdy, kemelut panjang yang melilit Panca Karya, karena manajemen yang buruk.
Dijelaskan Rusdy, ambruknya PD. Panca Karya karena 4 hal yakni, manajemen yang buruk, sarana dan prasarana yang buruk, sumber daya manusia (SDM) yang terbatas dan tidak adanya inovasi.
“Sampai tahun 2018 tidak ada pajak, karena tidak ada penerimaan. Belum lagi gaji pegawai, harga bahan bakar minyak dan dan biaya doking yang semuanya seret. Tetapi semua sudah mulai teratasi diantaranya gaji pegawai yang bisa diatasi dengan beroperasinya 1 armada komersil KMP Tanjung Kuako,” jelas Rusdy.
KMP Tanjung Kuako, sebut Rusdy, mampu memberi pemasukan 700 sampai 900 juta. “Bahkan ada yang mencapai Rp. 1 miliar,” rinci Rusdy lagi.
Selain itu, sebut Rusdy, HPH yang beroperasi di Kabupaten Buru Selatan, cukup mrmberikan andil yang bagus untuk menutupi luka-luka parah yang ditinggalkan Dirut-dirut Panca Karya sebelumya.
“HPH di Bursel cukup baik dengan kontribusi pemasukan tiap tahunnya mencapai Rp3 miliar,” ucap Rusdy.
PD Panca Karya, tambah dia, punya ruang sesuai aturan sebesar 100 hektar. Di Bursel baru 59 hektar. “Kita masih punya 41 hektar untuk digarap dan direncanakan melakukan ekspansi ke Pulau Seram,” tandas Rusdy.