Dobo,Tribun-Maluku.Com:Untuk mendukung target pencapaian kebijakan dan strategi Nasional pengelolaan sampah dan mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permasalahan sampah terutama sampah plastik, maka Puskemas selaku garda pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat memfasilitasi dan mendorong lewat program terobosan atau inovasi yang dimulai dari tingkat keluarga.
Hal ini ditegaskan oleh Bupati Kepulauan Aru, dr Johan Gonga saat membuka kegiatan “Keluarga Hebat Menggunakan Botol Minum Sendiri” yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kepulauan Aru, Jumat (29/11/2019) di Dobo.
Menurut Bupati Gonga, Kampanye penggunaan botol minum adalah bentuk edukasi kesehatan kepada masyarakat, yang dalam hal ini, sasarannya adalah pada masyarakat di RT/RW. Dengan mengambil tema “Keluarga Hebat Menggunakan Botol Minum Sendiri” yang berfokus pada masyarakat.
” Diharapkan keluarga dapat memahami pentingnya keterlibatan dan peran serta seluruh anggota keluarga untuk turut membantu mengurang atau meminimalisir sampah plastik yang dapat ditimbulkan dalam lingkungan keluarga dengan cara mengetahui dampak dan pentingnya penggunaan botol minum (tumbler) dan selanjutnya dapat diterapkan pada keseharian dalam beraktifitas,” ujar Gonga.
Terkait maksud penggunaan botol minum di masyarakat, memiliki dasar pikir bahwa sampah plastik telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun. Seperti menyumbat saluran air, merusak biota laut dan menimbulkan permasalahan lingkungan yang sangat serius, hingga berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan.
“Untuk mendukung target pencapaian kebijakan dan strategi Nasional pengelolaan sampah dan mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permasalahan sampah terutama sampah plastik, maka Dinas Kesehatan dan Puskesmas selaku garda pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat memfasilitasi dan mendorong lewat program terobosan atau inovasi yang dimulai dari keluarga,” tambah Bupati.
Lanjut dikatakannya, Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat merupakan penyumbang sampah plastik terbanyak di kota Dobo.
“Sederhananya dapat diartikan seperi ini : Jika 1 hari selama beraktifitas minimal 1 anggota keluarga menyumbangkan 1 botol minum kemasan maka, jika di dalam keluarga ada 5 anggota keluarga maka timbulan sampah plastik yang dapat dihasilkan keluarga adalah sebanyak 5 botol kemasan belum ditambahkan dengan aktifitas lain yang menimbulkan sampah plastik,” kata Gonga.
Persoalan lainnya tambah Bupati, adalah sampah plastik tidak mudah terurai dengan cepat dan waktu beratus ratus tahun untuk dapat terurai dengan sempurna. Dengan demikian tanpa kita sadari telah berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang memberikan dampak secara berkepanjangan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
“Oleh sebab itu kegiatan ini adalah awal yang baik agar ke depan, adanya kerja sama secara lintas sektor baik dari segi kesehatan, Lingkungan Hidup, PU, dan OPD teknis lainnya, serta organisasi/komunitas pemerhati lingkungan, dapat berkolaborasi dalam bentuk program dan kegiatan yang nyata, yang berkontribusi pada pembangunan kesehatan lingkungan di Kabupaten Kepulauan Aru,” ujar Johan Gonga.
Untuk diketahui juga bahwa Dalam kegiatan ini Bupati Kepulauan Aru mengucapkan selamat kepada RT 19 dan RT 20 RW 007 Kelurahan Galay Dubu Kecamatan Pulau-Pulau Aru yang turut mendukung dan mendeklarasikan penggunaan botol minum.