Langgur, Tribun-Maluku.com : Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Maluku Tenggara mencanangkan Smart Farming Irrigation tahun 2019, untuk memudahkan para petani di daerah itu dalam bidang pertanian.
Pencanangan tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Maluku Tenggara, Ir. Petrus Beruatwarin bertempat di Aula Kantor Bupati Malra, Senin kemarin (16/12/2019).
Ada acara demo Smart Irigasi berbasis SMS yang dilakukan oleh wakil bupati melalui aplikasi yang bisa mengalirkan dan mematikan air dengan SMS.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Malra, Ir. Petrus Beruatwar mengatakan, untuk mewujudkan visi bupati dan wakil bupati Maluku Tenggara maka pembangunan dilakukan haruslah beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Memasuki era revolusi industri 4.0 (four poin zero) berbagai aktivitas sosial, pendidikan dan ekonomi selalu dikaitkan dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi begitu pula dalam pembangunan.
Ciri-ciri majunya pertanian adalah mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terpenuhinya kesejahteraan petani. Selain mempunyai daya saing, pertanian akan sulit mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah.
Hal ini memberi makna bahwa, tantangan sektor pertanian akan semakin meningkat dalam hal penyediaan bahan makanan bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
Dikatakan, teknologi yang digunakan petani mengakibatkan usaha tani belum efisien dan terdapat banyak masalah bagi pendapatan petani, begitu pula daya saing yang renda baik harga maupun kualitas produk.
Bagi para ketua kelompok tani dan seluruh jajaran dinas pertanian di wilayah itu, Wabup Malra instruksikan untuk berbenah diri dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, sehingga dapat menerapkan internet dalam dunia pertanian melalui Smartphone.
“Hari ini kita ada dalam pencanangan smart farning Irrigation. Peristiwa ini sangat penting sebagai awal yang baik bagi perkembangan pertanian berbasis teknologi di Kabupaten Malra,” ucapnya.
Atas nama Pemkab Malra, Wabup menyampaikan apresiasi kepada jajaran dinas pertanian atas kinerja dan kerja keras dalam mengangkat harkat dan martabat Kabupaten Maluku Tenggara dan juga kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian Maluku Tenggara, Felix Bonu Tethool mengatakan, dinas pertanian melakukan tugas pokok dan fungsi sesuai amanat untuk melaksanakan misi ketiga yakni mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Menurutnya, indikator keberhasilan Dinas Pertanian Malra dalam menjalankan misi dimaksud, tergambar dari nilai tukar petani yang saat ini mencapai 95,9 persen.
Ini memberikan gambaran bahwa petani kita belum pada tahap sejahtera, sehinggab ditargetkan pada akhir periode harus lebih besar.
Permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya jumlah tenaga kerja petani dimana rata-rata petani berumur 50 tahun ke atas, termasuk masalah sumber air.
Untuk itu, pencanangan smart farming akan memudahkan para petani dalam bidang pertanian, dan ada demo Smart irigasi berbasis SMS.
Turut hadir dalam acara itu Kepala Kecamatan, Kepala Ohoi dan Ketua Kelompok Tani se- Kabupaten Maluku Tenggara.