Langgur, Tribun-Maluku.com Uskup Diosis Amboina Petrus Canisius Mandagi dan Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun meresmikan gedung Gereja Santa Maria Ngilngof Paroki Namar.
Siaran pers yang diterima, Selasa (7/1/2019) menyebutkan hadir dalam peresmian ini, Wakil Walikota Tual, Wakil Bupati Malra, Bupati Kaimana. Bupati Mappi. Ketua dan anggota DPRD, Frokopimda. Mantan Bupati Wakil Bupati Malra dua periode sebelumnya.
Gubernur Maluku dalam sambutanya yang dibacakan oleh Bupati Malra M. Thaher Hanubun menyatakan Gereja adalah sebuah persekutuan dan kehidupan religius bersama Allah yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
“Mencermati pentingnya makna kecerdasan Gereja bagi Umat Khatolik maka pembangunan gereja tentu tidaklah dimaknai hanya sebatas pembangunan, tetapi menjadi wahana pembinaan dan pengembangan mental spiritual umat kristiani yang berada pada persekutuan dalam membangun iman dan jati diri orang percaya,” katanya.
Bupati Hanubun berharap gedung Gereja Santa Maria yang diresmikan pada Senin (6/1/), dapat menjadi pusat pembentukan karakter dan moral yang mampu membangun inspirasi dan motifasi kepada umat Katolik untuk terus membangun hidup yang berkualitas, sehingga dapat mewujudkan tataran hidup bergereja dan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang semakin maju dan berkembang ditengah-tengah dinamika dan tantangan perkembangan zaman yang semakin kompleks
Uskup Keuskupan Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi dalam arahannya menyampaikan Terima kasih kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah daerah Malra yang juga memperhatikan kehidupan umat beragama dan pembangunan gedung-gedung ibadah baik Katolik, Protestan, Islam dan Agama-agama yang lain
Uskup Amboina juga mengaku bangga kepada Pemerintah daerah yang mempunyai perhatian penuh kepada Agama-agama di Malra, karena tidak semua Pemerintah mempunyai perhatian kepada kelompok-kelompok agama tapi disini sangat luar biasa karena semua diperhatikan sama.
Menurut Uskup Mandagi pemberkatan gedung gereja harus menunjukan dengan tegas dan jelas kerukunan antar umat beragama.
“Kalau tidak ada kerukunan antara umat beragama maka yang terjadi adalah Perpecahan, tapi di Maluku Tenggara sangatlah rukun antara umat beragama,” kata Uskup.
Bagi Uskup Mandagi dengan adanya gedung ibadah bisa menyadarkan kita yang lebih penting apa yang diajarkan oleh gedung yakni Kasih.