Langgur, Tribun-Maluku.com : Kepala Dinas PUPR Maluku Tenggara, Nurjana Yunus angkat bicara soal beredarnya berita jembatan penghubung antara Langgur-Namar-Ngilngof yang retak, bahkan dikabarkan patah hingga fatal sehingga menjadi viral di masyarakat.
Nurjana Yunus menyatakan keretakan jembatan penghubung Langgur-Ngilngof-Namar hanya pada plesteran, bukan retakan pada struktur.
“Retakan itu disebabkan karena terjadinya perubahan bentuk akibat tekanan Oprit jembatan kearah samping, sehingga menyebabkan retakan pada bidang plesteran”, katanya di Langgur, Jumat (10/1/2020).
Menurut dia, kondisi retakan tersebut tidak membahayakan pengguna jembatan. “Mendengar kabar tersebut, kami Dinas PUPR Malra langsung meninjau Jembatan Namar guna memastikan keretakan sebagaimana diberitakan, tapi kami bingung karena retaknya sangat kecil dan tidak membahayakan warga pengguna jembatan,” katanya.
Dijelaskan, usai peninjauan yang dilakukan dan rapat bersama oleh tim teknis (PPK, PPTK, dan pengawas), bersama rekanan atau kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas, dan dilakukan uji petik lapangan.
Hasil uji petik lapangan menyimpulkan keretakan yang dimaksud terjadi pada plesteran abutment jembatan dan dikategorikan sebagai retak non struktural.
“Karena itu, secara keseluruhan konstruksi Jembatan Namar dinyatakan aman dan sesuai dengan RAB serta spesifikasi teknis, itu dituangkan dalam justifikasi teknis oleh konsultan pengawas dan dilaporkan hingga ke Bupati,” ungkapnya.
Pekerjaan jembatan yang dilakukan sejak April hingga Oktober 2019 tersebut tidak luput dari pengawasan. “Pengawas dan tim pada dinas, konsultan pengawasan dan pengawas dari kontraktor sendiri selalu melihat atau menilai apakah sudah sesuai dengan format pembangunan jembatan tersebut atau belum,” terangnya.
Selain itu, jembatan ini masih masa dalam pemeliharaan 6 bulan. “Jad, kalau jembatan tersebut mengalami kerusakan yang besar, maka menjadi tanggung jawab rekanan untuk memperbaiki,: kata Nurjana.
Dia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam aktifitas Masyarakat terkait pemberitaan tersebut.
Nurjana juga menghimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jembatan Langgur-Ngilngof-Namar untuk dapat mengunakan jembatan tersebut secara Normal, karena jembatan tersebut sudah semaksimal mungkin dapat dipergunakan baik pejalan kaki pengendara roda 2 maupun roda 4 yang memiliki muatan hingga 5 ton.