Kisar,Tribun-Maluku.com: Potong Pele Stunting merupakan suatu gerakan atau program menekan pertumbuhan Stunting di Maluku, yang dicanangkan Widya Murad Ismail istri gubernur Maluku selaku Bunda parenting Maluku kini semakin gencar digalakan.
Di kabupaten MBD, Relly Noach selaku Ina Parenting kabupaten MBD semakin gencar menggalakan program potong pele stunting di kabupaten MBD.
Terkait hal tersebut, Relly Noach secara resmi membuka kegiatan penggalangan massa untuk potong Pele Stunting di kabupaten MBD. Kegiatan tersebut dipusatkan di dusun Romleher Utara Senin (31/8/2020).
Dalam sambutannya, Relly Noach mengungkapkan. Program potong Pele Stunting merupakan suatu program yang bertujuan guna menghambat perkembangan Stunting atau kekerdilan pada anak anak.
“Stunting adalah sebuah kondisi dimana tumbuh kembang anak atau tinggi badan anak lebih pendek dari orang lain atau anak seusianya, ” jelas Relly Noach.
Ditambahkan Relly Noach, merujuk pada data dinas kesehatan. Prevelensi balita Stunting maupun Baduta (Bayi dibawah dua tahun), berdasarkan pemantauan status gizi di kabupaten MBD cukup tinggi.
Berdasarkan data tahun 2018, data Stunting di kabupaten MBD diatas 30 persen. Dan tahun 2019, turun menjadi 27 persen atau terjadi penurunan sebanyak 3 persen.
Namun lanjutnya, angka tersebut masih terbilang sangat tinggi. Lantaran sesuai standart badan kesehatan dunia atau WHO. Mengisyaratkan angka prevelensi harus berada dibawah 20 persen.
“Hal ini bukan semata mata menjadi tanggung jawab saya. Akan tetapi menjadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan guna menciptakan generasi MBD yang berkualitas, ” bebernya.
Ditambahkannya, terdapat tiga unsur penting dalam memerangi Stunting. Ketiga unsur tersebut yakni, perbaikan pola makan, perbaikan pola asuh dan perbaikan sanitasi dan air bersih.
Untuk perbaikan pola makan anak anak mengalami keterbatasan akses makan dari sisi jumlah. Asupan makanan yang didapat anak anak tidak fariativ. Dan hal ini menyebabkan terjadinya kekurangan asupan gizi bagi anak anak.
Sedangkan untuk perbaikan pola asuh, untuk aspek ini maka pola asuh haruslah diubah. Di kota kota besar anak anak terkadang diasuh oleh pembantu. Namun didaerah kita fenomena tersebut tidaklah ada. Selain itu anak haruslah dibiasakan dengan pola makan yang baik dan benar.
“Untuk aspek sanitasi dan air bersih, diharapkan ada intervensi dari pemerintah daerah kabupaten MBD. Agar kedepannya setiap desa memiliki air bersih dan juga setiap rumah memiliki jamban sehat. Dibutuhkan kerja sama dan dukungan semua pihak. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siap lagi. Mari Katong sama sama potong Pele Stunting di bumi Kalwedo yang kita cintai ini untuk generasi MBD yang berkualitas, ” pungkas Relly Noach.