Ambon, Tribun-Maluku.com : Dalam situasi pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) sebagian besar anggaran direvokusing untuk penanganan dan pengamanan corona dari pusat sampai ke daerah.
Hal itu sangat berdampak pada implementasi program Bangga Kecana di kabupaten/kota bahkan sampai ke masyarakat.
Demikian keterangan Plt. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Perwakilan BKKBN Prov. Maluku, Mien Ubro, S.Hut. M.Si di Ambon, Senin (19/10/2020).
Menurut Ubro, khusus terkait perkembangan kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di Provinsi Maluku selama pandemi Covid1-19 ada kabupaten/kota yang selalu melakukan intervensi program di kampung KB.
Sesuai laporan intervensi kegiatan Kampung KB dari Januari sampai Agustus 2020 yang diterima Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Prov. Maluku, maka ada kabupaten/kota yang melakukan intervensi program di Kampung KB selama pandemi Covid-19, bahkan ada kabupaten/kota yang laporannya belum sempat masuk.
Kabupaten/kota yang sudah mengirimkan laporan intervensi program di Kampung KB adalah Kabupaten Maluku Tengah, Buru, Seram Bagian Timur dan Tanimbar, walaupun hampir sebagian besar intervensi itu dari Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana setempat.
Intervensi program di Kampung KB di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah terkait dengan program pelayanan KB bagi keluarga miskin, ketahanan keluarga, stunting, penyerahan Pupuk dan bibit Pala dari Distan Kab. SBT kepada petani di Kampung KB Sumber Agung.
Di Kabupaten Buru intervensi program yang dilakukan berupa perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh Disdukcapil setempat, selain kegiatan musyawarah mini dan musyawarah desa oleh Dinas PPKB setempat.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan intervensi program berupa pembinaan kelompok tani (Poktan) oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), serta kerja sama dengan TP-PKK setempat untuk pembinaan Dasa Wisma.
Dikatakan, Kabupaten Maluku Tengah baru beberapa kecamatan yang memasukan laporannya dan intervensi program yang dilakukan adalah pelayanan Pos Yandu dari Dinas Kesehatan setempat, termasuk penyerahan bantuan BLT, BST, PBNT, PKH.
Di Pulau Banda intervensi programnya adalah penyuluhan bagi petani Pala, kerja sama dengan Penyuluh Pertanian Kecamatan dan penguatan Pos Yandu kerja sama dengan TP-PKK setempat.
“Termasuk program meningkatkan rasa kepedulian ilmu pengetahuan bagi anak putus sekolah, kerja sama dengan UPTD Pendidikan setempat,” ulasnya.
Terhadap kabupaten/kota lain yang belum mengirimkan laporan kata Ubro, pihaknya akan selalu berkoordinasi melalui virtual meeting.
Ditambahkan, BKKBN pusat sudah memberikan anggaran melalui DAK dan BOKB untuk seluruh kabupaten/kota di Maluku, untuk anggaran program Bangga Kencana termasuk didalamnya kegiatan di Kampung KB.
Selain itu, Perwakilan BKKBN Prov. Maluku telah melaksanakan berbagai kegiatan di Kampung KB selama pandemi Covid-19 berupa, pemberian sembako bagi masyarakat di Kampung KB Desa Tengah-Tengah Maluku Tengah.
Termasuk kunjungan kerja Kaper BKKBN Maluku, Dra. Renta Rego bersama Ketua TP-PKK Prov. Maluku, Widya Murad Ismail di Kampung KB Percontohan Desa Batumiau di Kabupaten Maluku Barat Daya.
“Ini semua adalah bagian dari kegiatan intervensi yang dilakukan oleh BKKBN Prov. Maluku langsung di Kampung KB yang ada di kabupaten/kota di Maluku,” ucapnya.
Diharapkan, pengelolaan Kampung KB lebih diintensifkan serta selalu bersinergi dengan lintas sektor, dan Covid-19 tidak menjadi alasan penuh untuk tidak berkarya bagi kemanusiaan, asalkan tetap memperhatikan protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M).